Parents, membangun kedekatan itu gak cuma sama pasangan aja, tapi anak juga, dong. Orang tua mana sih yang gak mau akur sama anaknya? Kalau ditanya semua pasti mau, cuma gak semua orang tua bisa mengomunikasikan rasa kasih sayangnya itu ke anak.
Ada orang tua yang pengin deket dan akur sama anak tapi gak tahu cara nunjukinnya. Nah, penjelasan kali ini Bumin kasih tahu gimana cara bisa deket sama anak, tapi kita harus terapkan ini dengan rutin bukan cuma coba sekali-dua kali aja.
Kalau ditanya, kenapa sih orang tua harus membangun kedekatan sama anaknya? Kita harus bisa menjadi sahabat untuk anak agar mereka bisa terbuka menceritakan segala yang dialami dalam lingkungan luar.
Lewat kedekatan ini kita bisa menanamkan nilai-nilai moral dan sosial, dan pandangan mereka mengenai kehidupan dunia yang lebih luas. Jadi anak gak ngerasa seperti ‘diajarin’ oleh orang tuanya, malah merasa kayak lagi curcol sama sahabatnya.
Menurut The Australian Parenting, membangun kedekatan dengan anak bisa dimulai dari menciptakan momen bersama anak, menghabiskan waktu berkualitas dengannya, lalu menciptakan lingkungan yang penuh rasa hormat dan kepedulian.
Terdapat beberapa kegiatan lainnya yang bisa dijadikan kebiasaan untuk membangun kedekatan sama anak dilansir Psychology Today, berikut selengkapnya..
Mematikan gadget saat lagi sama anak
Hmm.. ini sih, susah-susah gampang ya, Parents, ada banget yang sambil megang hp ngurusin kerjaan pas lagi main sama anak. Mulai sekarang, kita coba pelan-pelan buat menjauh dari hp saat lagi quality time bareng si Kecil, yuk.
Coba kita mulai sentuh anak, kasih pelukan, rangkulan, atau hanya berpegangan tangan. Sentuhan langsung seperti ini akan mudah diingat oleh anak-anak. Apabila anak udah terpengaruh teknologi malah bisa acuh sama sekelilingnya terus bisa susah dibilangin 🙁
Bermain bersama dan menikmati momen
Kita nikmatin setiap momen saat bermain sama anak. Mulai dari milih mainan, buka mainan, terus memainkannya sampai merapikannya kembali kita lakuin dan nikmatin agar menciptakan rasa yang positif.
Kegiatan ini dapat menjalin komunikasi yang baik antara anak sama orang tua. Sebab saat bermain, anak akan bertanya dan berinteraksi tentang permainan, dari sinilah kita dapat berkomunikasi secara intens sama anak.
Interaksi fisik positif dengan anak setiap hari
Kontak fisik positif paling sederhana yang bisa kita kasih adalah pelukan. Terapis keluarga Virginia Satir menerangkan bahwa, kita membutuhkan 4 pelukan sehari untuk bertahan hidup. Lalu butuh 8 pelukan sehari untuk pemeliharaan, dan 12 pelukan untuk pertumbuhan.
Maka berikan pelukan sebanyak mungkin ke anak mulai dari bangun pagi, berangkat sekolah, pulang sekolah, mau tidur, dan kegiatan lainnya. Pelukan yang kita berikan bisa sambil melakukan kontak fisik positif lainnya seperti membelai rambut, menepuk punggung, atau membuat kontak mata dan tersenyum.
Menjadi penghubung dirinya dengan perubahan baru
Anak membutuhkan orang tua yang membantunya di saat melakukan sesuatu untuk perubahan yang lebih baik. Misalnya seperti dari TK ke SD dan seterusnya, memulai belajar sepeda, atau kelak saat beranjak besar anak mulai menghadapi dunia kerja.
Di saat-saat itulah peran orang tua hadir untuk meyakinkan anak untuk mampu melakukan suatu perubahah, meyakinkan dengan kontak mata, dan terus membuatnya yakin, metode ini memberi anak jembatan untuk mengelola dirinya melalui transisi yang sulit.
Selalu mendengarkan dan berempati terhadap apa yang diceritain anak
Biasakan diri kita untuk melihat sudut pandang anak, pastikan kita memperlakukan si Kecil dengan baik dan menemukan win-win solution. Sudut pandang ini yang membantu kita untuk bisa mengatur emosi sendiri saat menangani anak walaupun pada situasi sulit.
Parents, udah ngelakuin semua hal itu belum ke si Kecil? Gapapa kok kalau belum pernah, kita mulai lakuin ini pelan-pelan untuk membangun kedekatan dengan anak dan tentunya kebahagiaan si Kecil saat ini dan di masa depannya.