Perkembangan teknologi semakin cepat begitu pula dengan zaman, kerap kali berubah, ditambah lagi kondisi lingkungan yang semakin menantang. Apalagi untuk masyarakat Indonesia yang tinggal di perkotaan, di mana polusi udara tentu membawa dampak negatif pada kesehatan mereka.
Terkait dengan kesehatan masyarakat Indonesia, salah satu profesi yang dekat dengan hal ini adalah apoteker. Apoteker mempunyai peran yang krusial untuk mendampingi masyarakat menjalankan praktik self-care dan self-diagnose.
Masalah datang ketika masyarakat yang melakukan self-diagnose, tetapi mempunyai eksekusi yang kurang tepat, sehingga kerap memunculkan masalah lain. Hal ini membuat apoteker sebagai pendamping, perlu sekali meningkatkan kualitasnya, agar bisa mendampingi sekaligus membantu masyakarat untuk mendapatkan penanganan pertama yang tepat.
Parents, bicara soal apoteker, data dari Kementerian Kesehatan menunjukan jumlah apoteker di Indonesia baru mencapai 130.643 orang. Artinya, jika dibagi dengan total jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2023 yang mencapai 278.686.200 jiwa, satu apoteker menangani 2.134 penduduk.
Sedangkan, menurut Ikatan Apoteker Indonesia atau IAI, angka idealnya adalah satu apoteker menangani 1.000 penduduk.
Sehingga, ada kebutuhan untuk meningkatkan kuantitas, sekaligus kualitas. Bicara soal kualitas apoteker, ada hal yang Parents perlu ketahui nih. Sanofi Indonesia yang berkolaborasi dengan SwipeRx mempunyai platform PharmAcademy yang sampai saat ini telah berhasil memberdayakan 2.750 apoteker di Indonesia.
Melalui PharmAcademy, komunitas farmasi mendapatkan kemudahan akses terhadap modul pengetahuan dan ketrampilan, yang berguna untuk meningkatkan kualitas mereka. Bahkan, PharmAcademy memungkinkan apoteker bisa mendapatkan poin Pengembangan Profesional Berkelanjutan (CPD) untuk mendorong kemajuan karir mereka.
Menurut Maria Valentina (Matina) Sposito sebagai Head of Sanofi CHC ASEA, PharmAcademy merupakan bentuk komitmen Sanofi terhadap pemberdayaan apoteker menjadi konsultan kesehatan yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Pada platform atau aplikasinya, PharmAcademy mempunyai fitur yang menyediakan sarana pendidikan dan pelatihan berbagai aspek kefarmasian, termasuk manajemen penyakit, manajemen terapi obat, dan konseling pasien.
Masih menurut Matina, setelah setahun hadir, ada harapan besar untuk PharmAcademy untuk dapat menjangkau semakin banyak apoteker, serta mampu memfasilitasi penguatan kualitas mereka, sehingga, bisa berdaya mendampingi dan membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang terus berkembang sekarang ini.
Keberadaan program PharmAcademy juga mendapatkan dukungan dari Dr. apt. Drs. Muhamad Yamin, M.Farm, sebagai Ketua PD IAI DKI Jakarta. Menurutnya, apoteker mempunyai peran sebagai garda terdepan dalam menjaga mutu obat dan memastikan obat diterima masyarakat dengan aman. Sehingga, Ikatan Apoteker Indonesia mendukung sepenuhnya inisiatif PharmAcademy dari Sanofi dan SwipeRx. PharmAcademy adalah upaya konkret untuk penguatan mutu kualitas peran apoteker di Indonesia.
Parents, perlu kita ketahui bersama bahwa salah satu latar belakang masalah untuk para apoteker di Indonesia adalah sulitnya mengakses informasi, produk, atau tools, dan bahkan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas mereka.
Oleh karena itu, menurut Farouk Meralli sebagai CEO SwipeRx, pendekatan inovatif yang dimiliki oleh PharmAcademy dan SwipeRx bisa memberikan kemudahan bagi para apoteker untuk pengembangan kompetensinya. Modul pengetahuan dan ketamprilan yang disediakan PharmAcademy disusun dengan rapi sesuai arahan dari asosiasi profesi. Hal ini untuk memastikan para apoteker menerima materi secara terukur.
Kemudian, masih menurut Farouk, apoteker juga lebih terjamin untuk bisa terhubung dengan penyedia produk farmasi secara cepat. Dengan menggabungkan keahlian digital SwipeRx dan kepemimpinan Sanofi di industri farmasi, ada optimisme tinggi untuk para apoteker lebih berdaya sehingga bisa memberikan layanan kesehatan yang lebih optimal.
Apoteker yang berdaya juga selaras dengan pendapat dari Dr. apt. Lusy Noviani, MM, Pharmacy Expertise. Menurutnya, apoteker bisa bertindak sebagai penasihat kesehatan terpercaya untuk membimbing masyarakat menuju diagnosis yang lebih akurat serta pengobatan yang lebih tepat. Oleh karena itu, apoteker perlu memiliki kemampuan untuk mengedukasi tentang tindakan preventif, ataupun pengelolaan kondisi kesehatan – apalagi untuk masyarakat atau individu yang sudah terdampak penyakit, seperti alergi atau batuk, apoteker perlu memiliki kompetensi untuk membantu diagnosis kondisi dan merekomendasikan obat yang sesuai serta aman.
Parents, polusi udara memang sudah tidak terhindarkan lagi untuk sekarang ini, terlebih untuk kita yang tinggal di perkotaan besar. Ancaman penyakit karena polusi udara seperti alergi atau batuk menjadi tantangan kita bersama.
Melanie Putria sebagai seorang ibu dan figur publik juga menyatakan dukungannya untuk inisiatif PharmAcademy dari perspektif awam. Menurutnya, ancaman penyakit akibat polusi udara bisa menyerang kapan saja. Maka bagi dirinya kritis memeriksakan kondisi diri dan anak-anak secara mandiri dan mengonfirmasi kepada sumber yang tepat adalah langkah yang fundamental. Sehingga, peningkatan kualitas apoteker oleh PharmAcademy tentunya bisa membantu dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan nasihat kesehatan yang terpercaya.
Peringatan satu tahun peluncuran PharmAcademy bertepatan dengan perhelatan Indonesia Pharmacy Expo and Conference (IPEC) 2024 – acara ini adalah ajang pameran dan konferensi tahunan bagi para pelaku dan penggiat farmasi di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh SwipeRx bersama Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia DKI Jakarta. IPEC 2024 ini mengusung tema “Accelerating Pharmacy Services and Public Health with Technology Innovation,”. Pelaksanaan IPEC yang kedua ini melibatkan 1.000 apoteker dan pemilik apotek di seluruh Indonesia.
Wah, bagaimana Parents? Dengan berbagai penjelasan di atas, kita juga ikut dukung ya inisiatif PharmAcademy yang diusung oleh Sanofi Indonesia dan SwipeRx yang telah didukung juga oleh Ikatan Apoteker Indonesia. Agar kita semua juga bisa mendapatkan bantuan nasihat kesehatan seperti tindakan preventif, atau obat yang tepat untuk kondisi kesehatan kita, ya.