Memutuskan untuk tinggal sama mertua pasti sudah banyak pertimbangan yang kita pikirkan terlebih dulu. Lagi pula, seatap sama mertua nggak selalu seburuk itu, kok. Hmm.. semua ada plus minus-nya sihh.
Kalau Bumin Nucha memang memutuskan untuk tinggal sendiri, tapi nggak sedikit juga nih teman dekat Bumin yang masih tinggal sama mertua. Alasannya sih macam-macam, dari mulai orang tuanya yang meminta mereka untuk tinggal bareng, atau nunggu tabungan penuh untuk bisa nyicil rumah.
Namun memang ada aja sih cerita yang nyempil soal keluh kesah tinggal sama mertua ini, nggak semuanya yaa. Ada juga kok yang merasa bersyukur bisa serumah sama mertua, kayak misalnya bisa bantu-bantu jaga anak, atau malah diajak patungan buat kebutuhan rumah tangga.
Nah, ‘kan.. Nggak semuanya itu negatif ketika tinggal sama mertua, jadi ada enak sama nggak enaknya gituu. Sama lah kayak nikah juga ada enak sama nggaknya 😀 Berikut ya plus minus tinggal sama mertua. Syimaaak!
Plus
Rumah menjadi lebih ramai
Emang sih, awal menikah pasti enak buat berduaan, tapi lama-lama bisa ngerasa kesepian karena jauh dengan orang tua dan saudara. Kalau tinggal sama mertua kita bisa punya teman ngobrol, menonton TV, ngelakuin aktivitas bersama, jadi bisa lebih ramai dan menyenangkan.
Ada yang bantu jagain anak
Memang kita bisa memakai jasa baby sitter tapi pasti ada rasa khawatir ya, kalau anak tinggal di rumah cuma sama pengasuhnya aja. Untungnya, tinggal dengan mertua bisa membantu kita dalam hal ini. Dengan bantuan pengawasan mertua, saat kerja pun kita jadi lebih tenang.
Belajar lebih disiplin
Udah tahu lah ya, kalau tinggal sama mertua tu kita harus bangun pagi, rajin beberes, harus peka sama keadaan rumah. Beda kalau tinggal sendiri mau bangun jam berapa aja terserah. Meski rasanya agak bete yaa, tapi ini ada gunanya buat kita supaya bisa lebih disiplin.
Bisa lebih hemat
Kalau tinggal sendiri, pasti kita mikirin bayar cicilan rumah, bayar listrik dan air, memenuhi kebutuhan bulanan lainnya. Dengan serumah bersama mertua, kita bisa lebih banyak menabung. Ini disebabkan karena nggak perlu repot bayar cicilan rumah, apalagi kalau mertua masih suka masak, jadi bisa lebih berhemat setidaknya.
Melatih kesabaran
Nggak ada salahnya kok untuk mengalah dan menurunkan ego kita untuk berkomunikasi baik dengan mertua. Kesabaran ini nanti akan kita butuhkan ketika menghadapi anak-anak setelah lahir dan beranjak dewasa. Jadikan momen bersama mertua sebagai belajar sabar.
Minus
Nggak bisa ngatur rumah sesuai keinginan
Ini sih udah pasti ya, masa kita tinggal di rumah mertua lalu kita bongkar pasang perabotannya sesuai kemauan? Nggak mungkin yaa. Jadi mau nggak mau, kita harus mengikuti aturan yang dimiliki mertua.
Sulit menjadi diri sendiri
Namanya tinggal di rumah mertua, kita harus bisa menjaga sikap agar dicap sebagai menantu yang baik di mata mertua dan anggota keluarga pasangan. Memang kadang ini melelahkan untuk terus menjaga sikap, kalau di rumah sendiri pasti udah bodo amat mau ngapain 😀
Minim privasi
Namanya pengantin baru biasanya lengket kayak perangko, terus lagi senang-senangnya juga buat bereksplorasi seks. Sedangkan tinggal di rumah mertua membuat kita merasa canggung dan terus menjaga sikap.
Rawan terjadi konflik
Nggak ada mertua dan menantu yang sempurna. Terkadang seberusaha apapun kita menjaga hubungan dan belajar sabar, mungkin akan ada celah yang membuat mertua atau menantu terpantik emosi. Jadi sangat rawan konflik seperti adanya beda pendapat, kebiasaan, atau hal lainnya.
Kurang mandiri
Tinggal bersama mertua menjadikan kita dan pasangan kurang mandiri. Ini dikarenakan kita terbiasa mengandalkan mertua misalnya aja soal makanan yang sudah disiapkan, dibantu dalam mengasuh anak, dll. Dengan begini, kita menjadi kurang inisiatif atau kurang dewasa dalam memecahkan persoalan keluarga.
Parents, itu dia plus dan minus yang mungkin aja akan dirasakan saat tinggal bersama mertua. Dengan begitu kita bisa mempertimbangkan nih, apakah sanggup menerima kekurangan yang kemungkinan terjadi kalau seatap sama mertua?
Untuk menghindari konflik dengan mertua, diskusikan yang matang dulu dengan pasangan. Bagaimana menghadapi perbedaan pendapat dengan mertua, apa yang harus dilakukan kalau misalnya kita sudah banyak mengalah, dll.
Jadi, hadapi masalah ini bersama dengan pasangan, mudah-mudahan pasangan juga bisa adil menghadapi masalah menantu-mertua ini 🙂
Semangat ya, Parents!