Hai, Parents, siapa yang suka pakai kata ‘jangan’ buat melarang si Kecil? Emang ya, kalau anak udah aktif pasti jadi kewalahan. Ada aja barang atau perintilan bahaya yang mau dia mainin. Awalnya sabar, sabar, lama-lama kepancing emosi.
Sama! Bumin juga pernah begitu. Si Kecil penasaran banget sama kucing. Udah digendong biar menjauh, eh malah balik lagi ke situ. Keluar deh kata-kata “Jangan!”
Sebenarnya menggunakan kata jangan pada si Kecil itu kurang baik, Parents. Bukan berarti sama sekali nggak boleh, tapi sebaiknya digunakan pada situasi dan tujuan mendesak, misalnya si Kecil mendekat ke api atau air panas.
Selain itu, ucapan ‘jangan’ bisa membuat si Kecil bingung. Contohnya, “Jangan duduk.” Nanti dia bertanya, apa nggak boleh duduk? Kalau capek gimana?
Anak Bumin juga gitu, mungkin maksudnya dia sayang sama kucing, pengen elus-elus. Tapi ketika dibilang jangan, mungkin dia akan mikir, apa aku nggak boleh suka sama kucing?
Nah, dari situ, Parents udah kebayang ‘kan, kalau kata ‘jangan’ memang kurang tepat untuk si Kecil. Supaya lebih jelas, Bumin sebutin ya dari berbagai sumber, apa aja alasan orang tua nggak boleh sering gunakan kata jangan. Yuk, simak!
Menghambat kreativitas anak
Main ini jangan, main itu jangan, apa-apa dibilang jangan. Lama kelamaan hasrat si Kecil untuk berkreasi menurun. Selain itu, anak jadi terlalu berhati-hati saat main, nantinya bisa menimbulkan rasa kurang percaya diri.
Usahakan selalu kasih alasan ketika melarang si Kecil ya, Parents. Jadi anak bisa tahu, apakah ini mainan yang berbahaya, atau sebenarnya boleh main tapi ada aturannya.
Mempersempit pilihan
Si Kecil mudah sekali menyerap perilaku yang ada di lingkungannya. Begitu kita melakukan larangan hanya dengan ucapan ‘jangan’, ia bisa terus mengingat bahwa hal itu sama sekali nggak boleh dilakukan. Padahal larangan yang kita maksud tujuannya nggak begitu.
Contohnya, kayak anak Bumin yang lagi penasaran sama kucing. Boleh aja dong, si Kecil mengelus kucing, asalkan nggak bikin kucingnya marah. Mungkin saat itu, Bumin bisa bilang. “Dielusnya pelan-pelan ya, disayang, supaya nggak dicakar. Abis elus kucing, cuci tangan.”
Kalau hanya menggunakan ‘jangan’, bisa jadi si Kecil berpikir bahwa kucing nggak boleh dipegang sama sekali. Sedangkan kalau ada pilihan, ia bisa pegang tapi harus hati-hati dan cuci tangan sesudahnya.
Tidak mengandung solusi
Kata jangan itu kan larangan ya, yang sebaiknya nggak dilakukan. Udah cuma sampai situ aja. Sedangkan anak-anak perlu belajar banyak hal dari permainan atau sekitarnya. Daripada cuma bilang jangan, mending kita kasih solusi juga, dong.
Kayak gini misalnya, “Adek, main tanah itu kotor suka ada kuman di situ, main pasir sintetis aja, yah. Nanti kita bikin rumah kepiting.”
Jadi seperti itu ya, Parents. Kata jangan sebaiknya nggak sering dilakukan, kecuali dalam keadaan darurat. Jangan lupa, setiap melarang si Kecil selalu berikan alasan, solusi, dan gunakan kata-kata positif. Semangat mengawasi si Kecil, Parents!