Pada umumnya, setelah melahirkan, hanya perempuan atau Ibu baru saja yang mendapat perhatian lebih terkait berbagai perubahan yang terjadi di tubuh atau di pemikiran dan mentalnya. Padahal, Bapak pun berubah.
Mungkin ya, perubahan pada perempuan setelah menikah terlihat begitu signifikan. Sementara, perubahan di laki-laki tidak begitu signifikan tetapi patut untuk diperhatikan juga. Nah, memangnya apa sih yang dirasakan laki-laki setelah menjadi Bapak? Ada perubahan seperti apa yang mereka rasakan?
Sebelum mendalami topik diskusi kali ini, kita mau sapa Parents semua dulu, nih. Halo Parents, apa kabar hari ini? Semoga hari ini selalu dalam keadaan sehat dan segala urusannya selalu diperlancar dan dipermudah ya, Amin.
Jadi Parents, di bahasan kali ini, kita akan mengulas perubahan yang terjadi pada laki-laki atau seorang Bapak saat setelah perempuan atau Ibu melahirkan. Seperti yang sudah disebutkan di prolog singkat di atas, memang sih perempuan mengalami perubahan, tetapi laki-laki juga lho.
Menurut Ahli…
Dilansir dari Kumparan Mom, menurut Dr. Anna Machin, penulis dari buku ‘The Life of Dad: The Making of the Modern Father’ – perubahan signifikan yang paling terlihat dari seorang laki-laki yang telah menjadi Bapak ada dua hal.
Dua hal tersebut adalah perubahan hormonal dan perubahan fungsi otak.
Bagaimana sih perubahan tersebut? Jadi menurut Dr. Anna, dari perubahan hormonal, hormon suami sedikit banyaknya akan berubah setelah menjadi Bapak, perubahan utama yang terjadi adalah penurunan testosteron.
Hormon testosteron adalah hormon seks pria yang akan mengalami penurunan setelah laki-laki menjadi seorang Bapak. Hal ini ternyata menjadi salah satu cara tubuh atau biologis untuk mempersiapkan Bapak menjalani peran barunya.
Hal ini berkaitan dengan laki-laki yang mempunyai testosteron lebih rendah, biasanya atau secara alami akan jauh lebih sensitive terhadap anak-anaknya dan juga mempunyai empati lebih tinggi.
Salah satu bentuknya nyata dari perubahan hormon tersebut adalah jika laki-laki yang mempunyai testosteron tinggi, jika mendengar anak nangis pasti dia akan merasa jengkel – tetapi jika laki-laki dengan testosteron rendah, maka saat mendengar tangisan bayi, ia akan merasa cemas.
Nah, selain perubahan hormon, laki-laki atau seorang Bapak juga mempunyai perubahan fungsi otak.
Maksudnya seperti apa nih? Menurut Dr. Anna, ada perubahan di area-area pemikiran yang dibutuhkan untuk pengasuhan anak yang lebih baik. Untuk area otak luar, maka seorang Bapak akan cenderung mempunyai pemikiran kuat tentang perencanaan, pemfokuskan tanpa gangguan, dan cepat untuk mencari solusi dari sebuah masalah.
Lalu, di otak bawah sadar, Dr. Anna bilang ada aktivitas pemikiran di area yang terkait dengan pengasuhan. Ada kecenderungan seorang Bapak akan mencoba mendeteksi risiko lebih dini agar bayi atau anak Bapak dipastikan aman dan nyaman dari apapun.
Jadi, baik Ibu dan Bapak, setelah punya anak, tentu mempunyai perubahan masing-masing. Terlihat atau tidak, mungkin satu sama lain dalam pasangan harus lebih peka dan mengerti akan perubahan-perubahan tersebut.
Sehingga, komunikasi akan terus lancar, jika ada hambatan, tentu ini hambatan yang wajar karena sudah rahasia umum kalau di dalam komunikasi terutama komunikasi terhadap pasangan, pasti ada saja hal-hal yang mengganjal.
Nah, ketika sudah mengetahui perubahan-perubahan ini, maka diharapkan masing-masing individu bisa memahami dengan baik satu sama lainnya ya.