Ayah, Ibu setuju enggak sih kalau karakter anak-anak seperti spons? Apalagi di usia golden age, mereka bakal menyerap informasi apapun yang diterima. Entah itu perilaku orang tua, kebiasaan sehari-hari atau kalimat yang kita sampaikan. Nah, biar Si Kecil memiliki karakter baik, kita bisa membiasakan diri buat mengucapkan kalimat positif kepada mereka. Kalimat-kalimat berikut enggak selalu memuji, tapi bisa mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ungkapan sayang dan cinta
Kadang kita merasa sikap atau perhatian ke anak sudah menunjukkan kalau kita sayang sama mereka. Tapi selain tindakan, penting juga buat menyampaikan hal ini secara langsung. Dengan mengucapkan, “Ibu sayang sama adik”, maka anak akan merasa kalau dirinya berharga dan berperan penting bagi seseorang.
Di kondisi tertentu, kamu bisa menyampaikan rasa sayang ini sambil menunjukkan karakter anak yang mungkin membuat kamu kewalahan. Seperti, “Ibu tetap sayang kakak, walaupun kakak suka cerewet”. Hal ini membuat anak tahu kalau orang tuanya mencintai mereka apa adanya.
Kalimat yang menghargai usaha anak
Salah satu kebutuhan anak yaitu merasa dirinya mampu melakukan suatu pekerjaan. Ayah dan Ibu dapat memenuhi hal ini dengan menyampaikan hal spesifik yang dilakukan anak. Misalnya, “Wah, kakak sudah bisa makan sendiri pakai sendok.”
Hindari kalimat seperti “Good job” karena anak perlu tahu secara spesifik tentang apa yang ia kerjakan. Dengan menyampaikan kalimat penghargaan atas proses yang dijalani, anak sadar akan kemampuan atau karakter baik yang dia miliki. Di sisi lain ketika anak melakukan kesalahan, sebaiknya kamu tetap mencari sisi positif yang membuat dia semangat untuk jadi lebih baik.
Katakan kalau Si Kecil membuat kita senang
Lewat tingkahnya yang unik dan lucu, Si Kecil memang sering membuat kita senang. Untuk itu, kamu bisa menyampaikan kalau kehadiran mereka membuat Ayah dan Ibu bahagia. Contohnya, Si Kecil ikut sibuk menyemprot air saat Ayah membersihkan mobil. Kamu bisa bilang, “Ayah senang deh waktu tadi kakak bantuin cuci mobil.”
Kalimat seperti ini akan membuat anak merasa berharga. Biasanya mereka juga bakal makin semangat karena sudah menyenangkan orang tuanya.
Tunjukkan bahwa mereka anak baik
Saya termasuk yang percaya, kalau kalimat yang kita ucapkan bisa mensugesti diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Ternyata hal ini juga berlaku pada anak-anak. Ayah dan Ibu bisa menyampaikan ke anak kalau mereka adalah anak baik.
Sebaiknya sampaikan hal spesifik yang membuat anak tahu hal baik dari dirinya. Misal, “Adek baik banget, tadi sudah bantu Ibu taruh baju kotor di ember. Terima kasih ya.” Kebiasaan ini membuat anak berusaha untuk berbuat baik pada orang-orang di sekitarnya.
Sampaikan rasa bangga pada mereka
Setiap hari, Si Kecil menunjukkan perkembangannya yang membuat kita kagum sekaligus bangga. Kalimat positif seperti, “Ayah dan Ibu bangga sama kamu”, membuat mereka merasa telah melakukan hal yang baik.
Di sisi lain, sebaiknya Ayah dan Ibu tidak hanya menyampaikan rasa bangga ketika Si Kecil mencapai hasil yang bagus. Sampaikan juga kalau kamu merasa bangga walaupun hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Ajak anak buat belajar menghargai proses, bukan hanya hasil yang didapatkan.
Yakinkan Si Kecil bahwa kamu percaya dengan mereka
Kejujuran dan kepercayaan bukan hal yang muncul secara instan. Melainkan terbentuk lewat proses yang terjadi perlahan. Kedua hal ini bisa dimiliki Si Kecil, jika Ayah dan Ibu sering menyampaikan rasa percaya ke anak. Misal, Si Kecil sudah menjelang masa penyapihan. Coba setiap malam kamu bilang, “Ibu percaya, adik nanti sudah bisa bobo tanpa harus nenen ibu.”
Kalimat positif itu dapat membuat anak yakin atau percaya dengan dirinya sendiri. Di sisi lain, kebiasaan ini juga bisa membentuk Si Kecil jadi pribadi yang jujur karena kita sudah memberikan kepercayaan pada mereka.
Katakan hal yang memotivasi anak
Sejak bayi, anak-anak terus belajar melakukan berbagai hal. Mungkin ada waktunya mereka percaya diri, ada juga saat dimana mereka butuh dukungan. Dengan menyampaikan kalimat positif yang memotivasi, anak akan belajar untuk enggak mudah menyerah.
Sampaikan motivasi kamu secara spesifik agar anak paham dengan tujuan yang diharapkan. Contoh, “Ayo kak, kamu pasti bisa jalan ke sini tanpa digandeng.”
Sampaikan rasa syukur berkat kehadiran mereka
Setelah menyampaikan rasa sayang, level berikutnya yaitu mengatakan kalau kita bersyukur dengan kehadiran Si Kecil. Contohnya, “Ayah bersyukur banget, setelah ada dedek, ayah jadi lebih bahagia.” Ucapan seperti ini membuat Si Kecil merasa dirinya berharga.
Atau kamu juga bersyukur atas capaian tertentu yang sudah dilakukan anak. Seperti, “Ibu bersyukur deh, kakak sekarang sudah bisa makan sendiri.” Penyampaian yang spesifik membuat mereka tahu, kalau orang tuanya tidak hanya menilai hasil. Tapi juga menghargai proses yang sudah mereka lalui.
(Dyah/ Dok: Shutterstock)