Perceraian itu gak pernah kita inginkan, tapi bagaimana kalau itu terjadi? Bukan hanya kita yang merasa tertekan, anak juga. Ini dikarenakan anak gak punya kontrol atas keputusan orang tuanya. Mereka jadi bingung dengan keadaan, tapi gak bisa melakukan apa-apa.
Seiring berjalannya waktu dan kita berhasil move on, lalu kita memiliki pasangan baru dan ingin menikah lagi, anak jadi mengalami stres dua atau bahkan tiga kali lipat dari perpisahan orang tuanya, lho. Mengutip dari Monica Sulistiawati, seorang Clinical Child & Adolescent Psychologist, “Pertama, anak harus menerima bahwa kehilangan orang tuanya. Kedua, anak masih punya harapan orang tuanya kembali bersama. Ketiga, terpaksa harapannya harus pupus.”
Jadi artinya ketika orang tua memiliki pasangan baru, tentu stres yang dialami anak ini harus diatasi terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Simak penjelasannya.
Membuat anak merasa aman dan nyaman
Bukan hanya kebutuhan fisik saja yang harus terpenuhi, tapi emosional juga, termasuk perasaan aman terhadap kehadiran orang tua sambung sebagai orang baru di kehidupan anak. Coba deh sesekali dorong anak untuk quality time bersama calon orang tua sambungnya. Ini jadi upaya untuk meningkatkan bonding antara keduanya.
Saling beradaptasi satu sama lain
Seperti kata peribahasa, tak kenal maka tak sayang. Mulai dari frekuensi hubungan antara anak dan orang tua sambung, hendaknya bertemu sesering mungkin terlebih dahulu. Dari sini bisa dilihat dan observasi, sejauh mana anak dan calon orang tua sambung bisa berkomunikasi, berinteraksi, dan mendekatkan diri.
Menjaga kualitas hubungan
Cari tahu persepsi anak mengenai calon orang tua sambungnya. Apakah anak merasa cocok atau mungkin ada hal yang kurang disukainya? Lalu kita telusuri lagi sehingga kita bisa mencoba berkompromi dan memenuhi harapan anak terkait orang tua sambungnya.
Memang perlu melakukan pengenalan sebagai permulaan. Jangan langsung memaksakan diri anak harus menerima pasangan kita sebagai calon orang tua sambungnya, tapi setidaknya menerima pasangan kita sebagai sahabatnya terlebih dahulu. Bagi Parents yang lagi mengalami situasi ini, semoga prosesnya lancar ya, supaya anak bisa punya hubungan yang baik dan dekat dengan orang tua sambungnya 🙂
Penulis: Gening Sekar