Siapa sih yang tidak menginginkan semua hal terbaik untuk buah hati kita? Pastinya, kita ingin anak-anak kita mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan kualitas nomor satu.
Hai hai Parents! Semoga hari ini selalu sehat dan lancar-lancar selalu, ya.
Dari judul dan prolog singkat di atas, memang secara teori dan secara praktik, kita sebagai orang tua ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anak. Dalam hal apapun. Tidak terkecuali soal asupan gizinya.
Nah, bicara soal asupan gizi, banyak penelitian di luar sana yang menyatakan bahwa 1.000 hari pertama adalah masa emas pertumbuhan anak, di mana pada saat itu juga, anak butuh asupan gizi yang mendukung tumbuh kembangnya.
Terlebih saat anak baru lahir dan masih dengan ASI dari Ibunya sebagai asupan utama, ternyata ada beberapa makanan yang direkomendasikan sebagai tambahan nutrisi pendamping ASI. Tetapi, tentu penambahan pendampingan ini sifatnya adjustable di mana bergantung juga dengan kondisi anak kita ya, Parents.
Maka, menanggapi hal tersebut, salah satu langkah utama yang fundamental adalah berkonsultasi kepada pihak-pihak terkait seperti dokter, ahli gizi, peneliti, dan sosok terkait lainnya.
Seperti dr. Yovita Ananta, Sp.A MHSM, IBCLC sebagai Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi di RS Pondok Indah – Pondok Indah Jakarta Selatan, mempunyai rekomendasi beberapa jenis bahan makanan yang bernutrisi tinggi sebagai pendamping ASI.
Menurut dr. Yovita, salah satu kebutuhan yang fundamental yang sebaiknya dipenuhi oleh ibu untuk anak sebagai pendamping ASI adalah kebutuhan mayor. Kebutuhan mayor melingkupi karbohidrat, protein dan lemak.
Karbohidrat, seperti yang bisa kita ketahui bersama nih Parents – karbohidrat bisa didapati di bahan-bahan makanan seperti beras, kentang, jagung, pasta, dan lainnya. Kemudian, protein – protein untuk anak sebagai pendamping ASI, bisa didapati dari ayam, daging sapi, ikan, hati, telur, tahu dan tempe, serta kacang-kacangan.
Selain karbohidrat dan protein, salah satu kebutuhan mayor yang sifatnya fundamental juga adalah lemak, di mana Parents bisa menambahkan minyak, mentega, margarin atau santan. Namun, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa takaran yang dibutuhkan.
Bicara soal takaran, atau seberapa banyak kebutuhan mayor tersebut harusnya bisa dipenuhi, Parents perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan pemberian makanan pendamping ASI ini untuk apa.
Oleh karena itu, disarankan Parents menemui dokter spesialis anak untuk berkonsultasi, jika memang ingin ikut memberikan makanan pendamping ASI. Salah satu hal yang bisa dikonsultasikan adalah tujuan dari pemberian pendamping ASI tersebut.
Misalnya, pertumbuhan berat badan, atau hal lainnya – perlu sekali untuk dikonsultasikan atau didiskusikan dengan mereka yang ahli.
Menurut dr. Yovita, salah satu hal yang tidak kalah penting adalah menyesuaikan tekstur makanan sesuai umur atau kebutuhan si anak ya, Parents. Tekstur menjadi salah satu faktor penting di segala umur, apalagi di umur balita.
Nah, jadi seperti itu, Parents – beberapa hal yang bisa digarisbawahi adalah diskusi atau konsultas dengan dokter spesialis anak atau dokter tumbuh kembang anak menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini perlu dilakukan agar Parents dan kita semua paham kalau makanan pendamping ASI bisa diberikan dengan aturan-aturan yang ada.
Well, kita semua pasti ingin yang terbaik untuk anak ya, Parents.