Ada banyak alasan si Kecil masih tidur di satu kamar bareng Parents. Dari mulai belum berani, bahkan kita merasa khawatir kalau si Kecil tidur sendirian di kamar. Nah, terus gimana dong, kalau mau berhubungan seks tapi satu kamar sama anak?
Mammin mau bagi-bagi tips nih, menurut psikolog Monica Sulistiawati, ada do’s and dont’s yang harus dipahami Parents ketika mau berhubungan seks sekamar dengan anak.
Supaya berhubungan seks lebih nyaman meski sekamar sama si Kecil, simak tips yang dijelaskan dari psikolog Mbak Monica, yuk!
Mengamati deep sleep si Kecil
Deep sleep atau tidur nyenyak setiap anak berbeda-beda, ada yang 5 menit sampai 2 jam baru merasakan tidur yang nyenyak. Jadi misalnya ada suara berisik atau ada getaran, si Kecil tetap tertidur pulas.
Maka itu, Parents perlu mengamati berapa lama biasanya anak tidur terlelap. Ketika si Kecil sudah dirasa nyenyak dan nggak akan gampang kebangun, udah bisa deh mulai berhubungan seks.
Anak tidur dalam posisi nyaman
Pastikan juga si Kecil tidur dalam posisi yang nyaman dan aman. Berikan jarak ya antara Parents dan anak.
Kalau misalnya Parents terpaksa melakukan hubungan seks di ruangan yang sama dengan anak, usahakan ngelakuinnya nggak di kasur yang sama juga yah.
Jangan panik ketika anak terbangun
Tenang, tenang.. Begitu tiba-tiba anak terbangun, belum tentu ia sadar apa yang sedang dilakukan orang tuanya, kok. Apalagi kalau misalnya cuma kebangun dari deep sleep, itu belum tentu langsung masuk ke pikiran sadarnya.
Sebaiknya Parents segera mengambil kain atau selimut untuk menutupi tubuh, lalu penuhi terlebih dahulu kebutuhan si Kecil. Misalnya anak mau minum susu, kita penuhi dulu.
Setelah itu, kalau Parents mau melanjutkan hubungan seksual lagi, ya monggo 😀
Mbak Monica ngasih tambahan lagi nih, berhubungan seksual sekamar dengan anak usia 0-24 bulan itu biasanya masih aman. Alasannya, di usia tersebut pikiran sadar si Kecil belum terbentuk sepenuhnya.
Menurut teori, pikiran sadar sudah mulai terbentuk di usia 2,5 tahun. Tapi akan lebih baik kalau kita mulai aware dari usia 24 bulan. Sebab usia ini mulai mengetahui banyak konsep.
Misalnya aja, udah tahu bentuk benda, warna, lalu kegunaan objek-objek sederhana. Itu artinya, pikiran sadar mulai terbentuk. Dari situ, si Kecil mampu memiliki memori.
Sedangkan di usia 3 tahun, Parents harus lebih berhati-hati lagi karena pikiran sadar si Kecil sudah berfungsi secara optimal. Memori jangka panjang juga terbentuk, sehingga apa yang anak lihat, amati, dan rasakan itu bisa menjadi pengalaman jangka panjang si Kecil.
Parents nggak mau kan, si Kecil selalu ingat kalau Ayah dan Ibu suka main kuda-kudaan saat ia tidur 😀
Selain itu, persepsi anak-anak sering berbeda sama kita, Parents. Misalnya ketika si Kecil terbangun dan melihat posisi Ibu ada di bawah Ayah, bisa jadi anak berpikir, bahwa Ayah sedang menyakiti Ibu.
Jadi berhubungan seks di kamar saat anak tidur boleh saja, asalkan kita harus memperhatikan beberapa hal. Anak sedang dalam keadaan deep sleep, ketika ia bangun kita utamakan kebutuhannya.
Lalu, perhatikan juga usia si Kecil ya, Parents. Di atas 24 bulan sebaiknya kita nggak melakukan hubungan seks saat sekamar dengan anak. Bisa juga, sedari dini kita mulai ajarkan si Kecil untuk tidur di kamar sendiri 🙂