Lagi ‘enak-enak’, eh kepergok sama anak! Waduh, rasanya langsung campur aduk. Wajar sih kaget, tapi sebaiknya kita nggak langsung panik ya, Parents.
Berdasarkan penjelasan psikolog di IGTV Parentalk, ketika anak masih berusia 0-24 bulan biasanya sih masih aman, karena pikiran sadar itu belum terbentuk di usia tersebut. Pada teorinya pikiran sadar sudah terbentuk di usia 2,5 tahun namun akan lebih baik kalau kita lebih aware saat si Kecil berusia 24 bulan.
Sampai saat ini sih, Mammin belum ngalamin keciduk hubungan intim sama anak. Jangan sampe deh :p Tapi tetap aja sih takut ketauan, makanya harus tahu juga nih solusinya kalau misalnya sampai kepergok.
Menurut psikolog Wendy Said M.Psi, ada hal-hal yang perlu kita ketahui ketika anak melihat orang tuanya berhubungan intim, yaitu…
- Seks dalam pernikahan bukan hal yang memalukan
- Aktivitas belum boleh dilakukan oleh si Kecil
- Tetap tenang
- Belum tentu si Kecil paham apa yang sedang dilakukan
- Penting untuk mengetahui kenapa atau bagaimana si Kecil datang
- Kedepannya, sebaiknya kita memastikan kondisi kondusif sebelum bermesraan secara intim
Setelah kita mengetahui hal tersebut, jadi bisa lebih berpikir jernih kan? Lagi pula, si Kecil nggak selalu tahu kok apa yang kita lakuin sama pasangan. Namun karena Parents langsung panik, dia jadi berpikir dan bertanya-tanya sama apa yang dilihatnya.
Terus apa yang bisa kita lakuin ketika ketahuan si Kecil sedang berhubungan intim?
Alihkan perhatian anak
Langsung tutupi tubuh dengan baju ataupun kain, basuh diri dengan air jika diperlukan, setelah itu kita hampiri si Kecil. Bisa juga dengan mengajaknya mendekat dan menanyakan kebutuhannya.
Tetap bersikap seperti biasa dan tanggapi keperluan si Kecil seperti biasa, ya. Nggak perlu panik, marah, atau merasa ketakutan. Perhatian kita langsung fokus ke si Kecil, aja.
Menjawab pertanyaan anak
“Ayah sama Ibu lagi ngapain? Kok kayak gitu?”
Pertanyaan ini bikin kita keringet dingin nggak sih.. Bingung mau ngejelasin apa. Saran dari Mbak Wendy, kita perlu sisihkan waktu untuk berbicara sama si Kecil, terus tanya juga agar kita tahu sejauh mana anak melihat dan memahami apa yang dia liat.
Pastikan juga si Kecil nggak merasa uring-uringan, bingung, dan kelihatan gelisah. Misalnya itu terjadi, kita sebaiknya jawab dengan jujur, tetap dengan bahasa yang dipahami sesuai usia si Kecil, yah. Misalnya begini:
“Ayah lagi peluk sayang Ibu.”
Menunjukkan kasih sayang dengan sentuhan fisik
Kalau perlu nih ya, kita jelasinnya sambil kasih contoh yang dimaksud. Misalnya ajak si Kecil untuk berpelukan bersama, mencium pipi atau kening satu sama lain.
Kasih penjelasan, Ayah dan Ibu sedang berpelukan dengan cara spesial yang cuma bisa dilakukan orang dewasa, termasuk Ayah dan Ibu lainnya. Nanti Kakak atau Adik boleh melakukan hal yang sama ketika udah jadi orang tua juga.
Seandainya si Kecil tampak kaget dengan apa yang dia lihat tadi, kita bisa ajak anak untuk pelukan bareng, cium pipi dan kening, mandi bersama, dan kembali beraktivitas seperti biasa. Pokoknya tetap tenang, seakan nggak ada hal aneh yang terjadi.
Nah, udah paham kan sekarang gimana menghadapi situasi tegang itu. Kalau suatu waktu ketahuan si Kecil, tetap tenang aja kuncinya, tapi jangan sampai kegep deh yaa ;D.
Mammin mau ngingetin aja nih, jangan lupa kunci pintu, terus nggak berhubungan intim di dekat si Kecil yang lagi bobo. Maksudnya jangan di sebelah anak banget gitu.. Kasih jarak walaupun cuma beda alas tidur.
Selain itu lakukan evaluasi. Kalau anak nggak sengaja pergokin karena kebangun pengen pipis, nah coba dipikirin bareng, musti ganti strategi saat mau ‘ehem-ehem’ nih.
Walaupun hubungan seks lebih menantang semenjak adanya kehadiran si Kecil, tetap jaga kuantitas dan kualitasnya ya, Parents. Inget, hubungan intim itu salah satu kunci untuk dapetin hubungan yang harmonis.
Apapun rintangannya, tetap maju terus jangan kasih kendor 😀 !