Lebaran menjadi salah satu momen terbaik dalam menjalin silaturahmi sesama keluarga, tetangga, ataupun kerabat lainnya. Biasanya kita akan memulai obrolan dengan menanyakan kabar sekaligus “update kehidupan”.
Terkadang situasi itu membuat diri kita merasa gak nyaman terutama saat pertanyaan basa-basi dilontarkan. Misalnya yang paling sering ditanyakan soal kapan menikah, kapan punya anak, kapan lulus, dsb.
Bisa saja sebenarnya pertanyaan itu gak bermaksud menyakiti hati kita, namun pernahkah kita berpikir penyebab diri kita merasa tersinggung dan tersakiti ketika ditanyakan hal tersebut?
Menurut penjelasan dr. Jiemi Ardian, SpKJ, pertanyaan basa-basi bisa jadi memicu konflik tersendiri, terlebih pertanyaan yang dibahas sedang kita perjuangkan atau usahakan namun belum tercapai.
“Ada juga pengalaman orang lain yang bertanya, tapi ternyata yang mendengar pertanyaan itu punya luka,” jelas dr. Jiemi dalam akun Tiktok-nya.
Misalnya seseorang bertanya kapan hamil, sedangkan orang yang ditanyakan sudah gagal menjalankan program hamil atau mengalami keguguran. Meskipun itu hanya pertanyaan basa-basi tentu bikin gak nyaman, kan?
Nah, itulah sebab kita cukup sensitif atau baper dengan pertanyaan basa-basi saat lebaran. Bisa saja pertanyaan yang dilontarkan adalah sesuatu yang sedang kita usahakan namun masih belum berhasil mewujudkannya.
Tentunya, hal ini bisa menjadi pengalaman bagi kita agar tidak sembarangan dalam berbasa-basi. Usahakan kita bertanya mengenai hal umum dan bukan bersifat pribadi apalagi tentang kondisi orang lain yang tidak bisa diubah saat itu juga.