Detik-detik menuju persalinan, bukan cuma ibu yang harus bersiap, ayah juga diharapkan bisa jadi suami siaga, memberikan dukungan fisik dan emosional kepada istri. Hal ini juga sempat diunggah oleh Dwayne Johnson di media sosialnya. “Melihat proses persalinan memperbesar rasa cinta suami karena menyaksikan sendiri perjuangannya melahirkan sang buah hati”, ujarnya.
Untuk mencegah kepanikan dan kebingungan saat hari H, para ayah perlu membekali diri dengan wawasan seputar persalinan. Yuk, kenali tanda persalinan ini, Ayah!
Bekali wawasan seputar tanda persalinan
Dengan memahami tanda-tanda persalinan, Ayah menjadi tahu waktu yang tepat untuk segera meluncur ke rumah sakit. Soalnya, banyak juga, lho, pasangan yang disarankan pulang ke rumah dulu setibanya di fasilitas kesehatan lantaran sang ibu hanya mengalami kontraksi palsu. Jadi, pelajari tanda-tanda persalinan yang sesungguhnya, ya.
Kontraksi palsu biasanya tidak berlangsung lama, tidak bertambah kuat, juga jedanya tidak berdekatan. Sementara menurut situs BabyCenter, tanda-tanda persalinan adalah sebagai berikut.
- Adanya rasa sakit bawah punggung terus menerus, khususnya bila istri mengeluhkan rasa kram seperti menstruasi.
- Istri mendapati lendir bercampur darah. Tanda tersebut merupakan tanda awal persalinan. Namun, adanya lendir bercampur darah bukanlah tanda yang mengindikasikan persalinan akan terjadi dalam waktu sesegera mungkin. Jadi, tidak perlu buru-buru meluncur ke rumah sakit, ya.
- Kontraksi berlangsung teratur dengan jeda yang semakin pendek, tambah lama dengan intensitas yang menguat. Semakin kuat intensitas kontraksi dan semakin pendek jedanya menandakan pembukaan yang hampir lengkap. Kamu bisa membantu istri menghitung dan mencatat lamanya kontraksi. Jika istri mulai terlihat K.O. atau mengeluh tidak sanggup menghadapi kontraksi, kamu bisa langsung berangkat ke rumah sakit.
- Istri mengalami pecah ketuban sehingga menyebabkan cairan merembes dari vagina. Ketika hal itu terjadi, banyak perempuan yang mengalami persalinan spontan setelahnya, Jika tidak, persalinan sering kali perlu diinduksi untuk mengurangi risiko infeksi. Namun ingat, sebelum pecah ketuban, ibu hamil biasanya lebih dulu mengalami kontraksi berkali-kali.
Hadapi pembukaan awal di rumah saja
Berdasarkan pengalaman pribadi, sebaiknya Ayah dan Ibu tak perlu buru-buru ke rumah sakit saat jeda kontraksi masih panjang dan intensitasnya masih mampu dihadapi. Dengan berada di rumah, istri akan lebih leluasa bergerak dan melakukan hal-hal yang dapat menyamankan. Pasalnya di rumah sakit, ia akan menerima intervensi medis yang mungkin membuatnya semakin gugup. Ruang gerak di rumah sakit pun terbatas sehingga metode persalinan aktif dengan banyak bergerak sulit dilakukan.
Selain memahami tanda-tanda persalinan, Ayah juga perlu mengetahui Hal yang Dilakukan Saat Istri Melahirkan berdasarkan empat kala proses persalinan.
(Febi/Dok. Pixabay)