Seks oral menjadi salah satu aktivitas seksual yang cukup disukai karena memberikan stimulasi pada penis ataupun vagina. Biasanya seks oral menjadi bagian dari foreplay sebelum melakukan hubungan seksual. Hmm… sebenarnya seks oral itu aman nggak, ya?
Aman atau nggaknya tergantung dari kondisi kita dan pasangan, pastikan bahwa kita ataupun pasangan nggak memiliki penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Kalau mau, kita bisa melakukan screening berkala untuk melakukan tes pemeriksaan IMS.
Sebenarnya, pemeriksaan itu dilakukan bagi mereka yang masih melakukan seks bebas alias berganti pasangan. Bisa jadi, IMS ini dialami namun tanpa bergejala. Meski begitu, nggak ada salahnya bila suami istri ingin melakukan tes screening IMS untuk memastikan pasangan dalam kondisi sehat luar dan dalam.
Berdasarkan penjelasan dr. Haekal Anshari, M. Biomed, seks oral tetap memiliki risiko terhadap penyakit IMS bila dilakukan dengan orang yang memiliki penyakit tersebut, orang yang nggak diketahui riwayat aktivitas seksualnya, atau dengan orang yang memiliki perilaku seksual berisiko seperti gonta-ganti pasangan yang Bumin juga sebutkan sebelumnya.
Untuk oral seks yang lebih bersih dan menghindari terjadinya penularan IMS, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu..
Pastikan kondisi kesehatan pasangan
Menurut dr. Haekal, tubuh bugar bukan jaminan oleh karena itu tanyakan mengenai riwayat perilaku seksual dan lihat kondisi alat kelamin dan anusnya. Apakah ada luka, kulit kelamin yang kering, ada bekas luka melepuh, atau cairan yang keluar dari penis maupun vagina selain air mani atau cairan vagina.
“Hampir semua jenis penyakit IMS dapat ditularkan melalui aktivitas seks oral: sifilis, gonore, klamidia, herpes, HPV hingga HIV. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi penularan Hepatitis B dan C,” jelasnya.
Hindari menggosok gigi sebelum memberikan rangsangan
Menggosok gigi berisiko menyebabkan perlukaan kecil di gusi maupun mukosa mulut. Ini dikarenakan penularan terjadi akibat kontak atau paparan cairan dari kelamin, bahkan dengan luka yang ada di gusi atau mukosa mulut.
Bila kurang yakin dengan kondisi pasangan, dr. Haekal menyarankan untuk menggunakan kondom bila memberikan stimulasi oral ke penis, dan dental dam untuk oral sex ke vagina atau anus.
Bumin harap, semoga kita dan pasangan sama-sama sehat luar dalam supaya bisa bebas memuaskan pasangan di ranjang 😀