Parents, belum lama ini, di salah satu media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia – TikTok, terdapat tren yang menarik untuk kita bahas lebih dalam. Tren tersebut adalah Lazy Parenting.
Seiring berjalannya waktu, setiap generasi mempunyai momen mereka masing-masing untuk menjadi orang tua. Nah, setiap generasi juga menerima cara parenting yang berbeda-beda dan membuat tren parenting baru ketika mereka menjadi orang tua.
Seperti lazy parenting, secara harfiah, ini bisa diartikan pengasuhan yang malas. Duh, janggal sekali ya jika diartikan begitu saja. Nah, untuk mengetahui tren parenting yang sedang sering dibahas di TikTok, mari kita selami bersama ya Parents.
Apa Itu Lazy Parenting?
Dilansir dari Kompas, menurut Psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd mengatakan lazy parenting adalah pengasuhan yang membuat anak menjadi lebih mandiri karena orang tua benar-benar membiarkan anaknya mengerjakan segala kegiatannya sendiri.
Lho? Dibiarkan begitu saja? Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan kepada anak, bagaimana?
Parents, walau terkesan “jahat” atau “tidak peduli pada anak” – lazy parenting sebenarnya membuat anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Akan tetapi, tentu setidaknya masih berada di dalam pengawasan soal “pembiaran” anak melakukan banyak hal secara mandiri. Jika ditelisik lebih dalam, tugas yang dilakukan anak pun mengarah ke tanggung jawab kepada dirinya sendiri.
Misalnya, mandi sudah sendiri, memakai baju sudah sendiri, dan beberapa hal lainnya. Psikolog Rosdiana setuju jika lazy parenting ini dimulai dari usia sedini mungkin. Menurutnya, pola asuh seperti memang harusnya diterapkan karena membuat anak akan lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Menurut Ahli Lainnya…
Senada dengan Psikolog Rosdiana, Amy McCready, pendiri Positive Parenting Solutions, menilai lazy parenting membantu anak untuk bisa lepas dari ketergantungan terhadap orang tua lebih mudah.
Memang, hal ini terkesan orang tua menjadi cuek terhadap anak. Tapi, menurut Amy, lazy parenting merupakan bagian dari perubahan yang harus dimulai secepat mungkin.
Poin yang harus digarisbawahi pada lazy parenting adalah bukan orang tua yang tidak peduli atau cuek terhadap anak, tetapi kegiatan-kegiatan domestik yang memang bisa dikerjakan sendiri oleh anak, orang tua tidak lagi perlu membantunya.
Membiarkan anak berjibaku dengan kegiatannya sendiri bukan bentuk rasa cuek dari orang tua, tetapi justru membantu anak untuk berpikir lebih kritis untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang mereka hadapi.
Pada Akhirnya…
Parents, tapi pada akhirnya, setiap tren parenting mungkin memang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga. Jadi, pastikan Parents juga sudah paham bagaimana kondisi pasangan, anak-anak, dan segala hal berkaitan lainnya ketika ingin mengikuti tren parenting yang ada.