Parents, terkadang kita suka mendapati anak yang tengah mengopek kulit. Biasanya bagian bibir. Bibir anak kerap kering dan kondisi itu membuat anak mengopek kulit keringnya.
Duh, padahal kadang suka sampai luka. Kita ingatkan, sehari dua hari sembuh, hari berikutnya mengopek lagi.
Hal ini bisa dihentikan gak ya?
Anak Suka Mengopek Kulit Kering
Parents, pada umumnya perilaku anak yang suka mengopek kulit kering terjadi pada remaja dan anak-anak usia di bawah 10 tahun.
Dilansir dari Kumparan, ada sebuah studi yang meneliti pasien dengan gangguan eksoriasi. Eksoriasi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan gerakan menggaruk, mencungkil, atau bahkan mencakar kulitnya terus-menerus. Pasien-pasien tersebut cenderung mempunyai potensi tinggi terkena gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Istilah lainnya adalah skin picking. Nah, mereka yang mengidap skin picking juga cenderung mempunyai potensi untuk terkena OCD. Beberapa tanda skin picking antara lain:
Mengorek kulit secara berulang-ulang sampai menyebabkan lesi
Usaha berulang kali untuk mengubah perilaku
Mengorek kulit yang tidak berhubungan dengan efek obat atau kondisi medis lainnya
Skin picking menurut psikiater bersertifikat dari Texas, Amerika Serikat, Dr. Jared Heathman, menyatakan bahwa mengopek kulit bisa jadi pertanda awal dari kecemasan dan risiko terburuknya adalah depresi.
Mengopek kulit menjadi pertanda kalau mereka atau anak-anak berusaha mengelola kecemasan mereka. Sayangnya, hal tersebut hanya memperburuk gejalanya saja.
Lalu, Harus Bagaimana?
Masih dari Kumparan, setidaknya ada dua cara untuk membantu anak menghentikan kebiasaannya mengopek kulit.
Beri Penutup
Plester antiseptik adalah alat bantu yang tepat untuk Parents yang anaknya suka mengopek kulit. Tapi, akan sulit jika mesti menutup bibir yang kulitnya kering jadi sasaran mengopek ya.
Plester antiseptik bisa mencegah anak untuk menggaruk kulitnya. Walau tidak langsung menghiangkan kebiasaan ini, tapi setidaknya bisa mencegah anak jika bertindak impulsif.
Akan tetapi, jangan lupa plester perlu diganti secara berkala. Jangan menunggu sampai kotor ya Parents. As long as dilihat sudah perlu untuk diganti, lebih baik diganti saja.
Terapi Perilaku Kognitif
Mungkin ini akan terbaca jauh dari sasaran untuk menyelesaikan masalah anak suka mengopek kulit. Tetapi, catatannya adalah terapi perilaku kognitif bisa berfokus untuk mengajari anak mengatasi stres dan kecemasan secara efektif.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mengopek kulit merupakan tanda-tanda anak mempunyai kecemasan atau bahkan gangguan kesehatan mental lainnya. Sehingga, terapi perilaku kognitif ini jadi langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut dari akarnya.
Parents, dua langkah ini menjadi cukup fundamental untuk dilakukan, jika memang anak punya kondisi suka mengopek kulit. Akan tetapi, perlu dilihat dulu ke anaknya ya Parents, jika memang anak mengopek hanya sesekali saja, bukan berarti dia mengidap skin picking seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.