Ceplas-ceplos cenderung diartikan sebagai sifat yang apa adanya, jujur, dan terbuka. Anak yang suka ceplas-ceplos juga cenderung diartikan demikian. Namun, kalau sampai menyinggung perasaan orang lain?
Anak yang suka bicara apa adanya juga cenderung diartikan polos. Walau ini condong ke arah yang positif, tapi tetap perlu diarahkan.
Arahan yang tepat adalah tanggung jawab orang tua.
Kalau menurut ahli
Dilansir dari Kompas, Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi – orang tua yang memarahi anak karena perilaku ceplas-ceplos ini kurang efektif karena tidak ada contoh nyata yang bisa diikuti anak.
Poin yang bisa kita ketahui bersama adalah anak belajar dengan mengikuti orang dewasa di sekitarnya, dan orang dewasa paling dekat dengan anak adalah orang tua.
Jadi, orang tua harus memberikan contoh, bagaimana harus bersikap, berkata, dan bertindak saat bertemu dengan orang lain.
Daripada memarahi, maka memberikan contoh disertai dengan teguran serta nasihat adalah langkah penting yang orang tua harus ambil.
Salah satu teguran atau nasihat yang bisa diberikan kepada anak adalah norma atau aturan yang berlaku secara umum ataupun di tempat-tempat dan kondisi tertentu.
Seperti aturan atau norma berkata sopan kepada siapapun, termasuk yang lebih muda, sepantar, atau lebih tua. Sopan santun perlu diajarkan sejak dini.
Memberitahu tentang konsekuensi
Parents, salah satu hal yang bisa diterapkan adalah memberitahu soal konsekuensi jika tidak mengikuti aturan atau norma yang berlaku.
Tapi, ada catatan yang perlu Parents ingat bahwa memberitahu tentang konsekuensi itu berbeda sekali dengan menakut-nakuti.
Kalau memberitahu tentang konsekuensi, tentu harus sesuai dengan konteks dan sesuai dengan logika serta nalar anak.
Tetapi, kalau menakuti, terkadang kita sampai terbawa emosi sehingga hal yang disampaikan cenderung hiperbolik. Hal seperti ini yang perlu kita hindari ya Parents.
Memberitahu tentang konsekuensi kalau anak ceplas-ceplos seperti:
- Ada perasaan orang yang tidak boleh disinggung
- Menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain
- Ada nilai sopan santun yang perlu dijaga
Selain menakuti, ada hal lain yang benar-benar perlu dihindari, seperti melakukan tindakan berlebihan atau menggunakan kekerasan fisik.
Parents, kita sadar memang terkadang suka terbawa emosi saat sedang menasihati atau menegur anak. Tetapi, kesalahan anak bukan berarti membuat kita bisa melakukan hukuman semaunya, seperti kekerasan fisik.
Karena hal ini akan membawa pengaruh buruk untuk tumbuh kembangnya nanti.
Ketegasan memang diperlukan, tetapi tidak sampai pada kekerasan.