Hai Parents, punya anak perempuan itu banyak gemasnya, yah. Lebih ceriwis, bisa kita dandanin sama baju yang lucu-lucu. Tapi sebenarnya ada hal yang lebih penting dari itu, yaitu mendidik anak perempuan jadi pribadi yang mandiri.
Emang sih, Bumin pernah denger stereotip kalau anak perempuan lebih manja, nggak bisa ngelakuin banyak hal. Aduh.. itu udah anggapan jadul banget deh.
Buktinya liat dong sekarang, banyak lho, perempuan yang bisa menduduki posisi strategis di perusahaan. Belum lagi yang bisa jadi pengusaha, dan pencapaian lainnya yang didapetin dari perempuan mandiri.
Parents, juga pengen kan, si Kecil jadi anak perempuan yang mandiri?
Maka itu bagi Bumin, penting banget buat mendidik anak perempuan supaya jadi mandiri dan tangguh sedari dini. Setelah baca-baca dari berbagai sumber, Bumin tahu nih caranya mendidik anak perempuan supaya mandiri.
Berikut tipsnya. Yuk, mari disimak dan diterapkan ๐
Bentuk perilaku si Kecil
Melansir VeryWellFamily, Ini perlu proses yang panjang sih, berawal dari kita ajarkan mengendalikan emosi. Jadi kalau si Kecil merasa sedih dan marah, kita validasi dulu perasaannya. Setelah itu kasih tahu cara mengendalikan emosi, kasih tahu bahwa wajar ngerasa sedih karena beberapa hal nggak sesuai sama keinginan kita.
Itu penting banget buat nanti ketika si Kecil beranjak remaja dan dewasa. Apapun yang terjadi dalam hidupnya, ia bisa mengendalikan emosi untuk nggak terlalu tenggelam dalam kekecewaan ๐ percaya semua akan baik-baik aja.
Selain itu, bimbing gadis kecil kita untuk melakukan apa-apa sendiri. Bisa dimulai dari nyiapin seragam sekolah sendiri, membersihkan piring setelah makan, atau beresin mainan. Pokoknya dimulai dari hal-hal kecil.
Setelah itu kita kasih feedback ke si Kecil. Kalau apa yang dilakukannya cukup baik, kita puji. Tapi kalau masih ada yang kurang tetap kita hargai dan kasih tau di mana letak kesalahannya.
Hindari membedakan mainan perempuan dan laki-laki
Ini merupakan kebiasaan dari jaman dulu, terkenal banget anak perempuan main boneka, anak lelaki main mobil-mobilan. Kalau kita ngebatasin mainan berdasarkan gender itu bisa menghambat kemampuan dan keterampilannya.
Lagi pula, secara nggak langsung kita jadi ngajarin bahwa profesi tertentu nggak boleh dilakukan oleh perempuan dan sebaliknya. Padahal siapapun baik perempuan atau laki-laki boleh memilih profesi apapun yang ia minati dan mampu menguasai.
Kalau kita mau punya anak perempuan yang mandiri dan tangguh, kenalkan pada segala hal termasuk nggak ngebedain mainan berdasarkan gender. Nggak membedakan profesi berdasarkan gender. Udah nggak jaman juga.
Biarkan si Kecil merasakan kegagalan
Untuk membentuk anak jadi pribadi yang mandiri kita nggak bisa cuma nasehatin. Kita kenalin sama kegagalan, supaya dia bisa belajar untuk kembali bangkit ๐
Dalam hidup ini pasti ada gagal dan berhasil, menang dan kalah. Daripada terlalu fokus sama keberhasilan atau kemenangan, ada baiknya si Kecil fokus sama proses untuk memberikan yang terbaik dan berusaha keras, karena usaha nggak menghianati hasil.
Yakin deh, saat dewasa nanti si Kecil akan menjadi pribadi yang nggak gampang nyerah.
Mengatur jadwal sendiri
Ini disesuaikan dengan umur juga ya, Parents. Kalau masih balita bisa kita bimbing untuk mengatur waktu makan, main, dan tidurnya. Misal begini โOh iya, jam 12 kan jadwalnya Kakak / Adik makan siang. Yuk, makan yuk sesuai jadwal.โ
Untuk anak perempuan yang sudah sekolah, bisa kita ajarin cara memakai kalender, terus tulis tanggal berapa aja dia ada kegiatan penting seperti kapan ulangan, kapan harus ngumpulin PR. Nanti seiring bertambahnya usia, tambahin dengan adanya kegiatan lain. Misalnya janji ke dokter gigi, ulang tahun teman, atau tugas ekskul.
Biasakan si Kecil bisa bergantung pada dirinya sendiri, bukan sama orang tuanya aja, jadi dia udah tahu apa aja hal yang harus dia lakuin.
Ajarkan berpikir dengan mandiri
Mandiri nggak hanya soal fisik tapi bisa juga dengan pemikiran. Coba sering-sering minta pendapat si Kecil tentang hal apapun atau isu terkini, bisa juga tanya pendapatnya tentang buku yang dia baca.
Ngobrolnya tetap santai ya, misalnya sambil makan malam. Jangan seperti mendikte nanti yang ada anak malah takut dan nggak mau ungkapin pendapatnya secara lepas.
Hargai apapun pendapatnya, tunjukkan juga kalau Parents merasa pendapatnya penting untuk didengarkan. Cara ini dilakukan agar si Kecil berani mengemukakan pendapat, memecahkan masalah, dan memberikan kesimpulan.
Nah, udah tahu kan cara mendidik anak perempuan jadi sosok yang mandiri. Oh iya, selain didikan kita juga perlu memperkuatnya dengan contoh. Liat deh diri kita yang sekarang, bisa ngurus anak, ngurus rumah, bahkan ngurus kerjaan.
Kadang Bumin ngerasa nih ya, peran Bumin di rumah kuat banget. Gimana enggak? Ya karena hampir semuanya harus lewat tangan Bumin dulu. Pasti Parents ngalamin kayak gitu juga, kan? ๐
Jadikan diri kita inspirasi untuk si Kecil. Peran Ibu yang jadi role model anak, malah memicu diri sendiri untuk ingin melakukan yang terbaik. Hihi.. iya nggak sih?
Begitulah peran perempuan bagi anak dan rumah tangga, semoga apa yang kita perjuangkan dan lakukan bisa memberikan contoh baik ke anak-anak perempuan kita ๐
โI am a strong woman because a strong woman raised me.โ