Jika kita melihat beberapa tahun belakangan ini, bahkan sebelum Pandemi Covid-19, istilah artificial intelligence sudah beredar ke mana-mana. Mungkin, pada saat itu, kita berasumsi hal ini belum tentu akan terjadi.
Tapi sekarang, banyak hal kita lakukan dengan AI.
Buat kita yang terbiasa menggunakan AI untuk kebutuhan sehari-hari, apakah sudah mulai terbiasa untuk bertanya pada AI ketimbang mencari sesuatu di Google? PakDe Min mulai merasa pencarian di AI lebih tepat daripada mesti berselancar di Google.
Perhatian PakDe Min dalam konteks bahasan AI ini adalah ketika mengetahui jika anak ikut menggunakan AI saat mengerjakan pekerjaan rumahnya. PakDe Min sementara ini tetap melakukan pengawasan ketat dalam penggunaan AI. Teman-teman Parents, gimana? Coba kita diskusikan di bahasan kali ini ya.
Sedikit Flashback…
Mengingat tahun 2022 lalu, selain istilah new normal yang menggaung di mana-mana, Pandemi Covid-19 selesai, ada istilah yang juga tidak kalah viral atau populer pada saat itu, yaitu ChatGPT. ChatGPT adalah salah satu bentuk AI yang sampai sekarang, menjadi salah satu yang populer sekali.
ChatGPT merupakan chatbot atau setidaknya mirip dengan virtual assistant yang punya kemampuan luar biasa. Dari disuruh untuk bikin email formal – sampai bantu mengerjakan PR Matematika anak, semua bisa. Terkecuali disuruh forecast, sepertinya analisa ChatGPT belum sampai tahap forecasting.
Sekarang ini, ChatGPT seperti menjadi teman diskusi, atau bahkan benar-benar terasa seperti assistant karena kemampuannya. Lebih dekat lagi, anak-anak sudah mulai terbiasa menggunakan ChatGPT, terlebih saat sedang mengerjakan PR.
Apakah dengan ChatGPT anak akan belajar banyak? Atau, anak malah menggampangkan sesuatu karena mengandalkan ChatGPT?
Ini yang Jadi Perhatian Kita Semua…
Mungkin ada asumsi atau paham sesama Parents yang setuju untuk keras melarang anaknya menggunakan AI dalam bentuk apapun yang dipergunakan untuk bantu mengerjakan PR, menurut sebagian Parents, anak dianggap tidak belajar karena mengandalkan AI seperti ChatGPT.
Seorang pelajar dari kelas menengah atas di Texas, Amerika Serikat menyatakan menggunakan AI untuk mengerjakan pekerjaan rumah adalah langkah yang cepat untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Semakin cepat diselesaikan, semakin cepat juga ia melakukan hal lainnya.
Pelajar ini juga menambahkan, cukup memberikan pertanyaan pekerjaan rumah tersebut ke ChatGPT dan voila! Semua ada jawabannya.
Dari ungkapan pelajar ini, kita sebagai orang tua sepertinya cukup pas jika berasumsi pekerjaan rumah tidak menjadi bahan ‘belajar’ di rumah yang sebenarnya. Esensi pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru di sekolah sepertinya tergradasi terancam hilang.
Menurut Kyla McMullen, Asisten Professor dari Universitas Florida, tepatnya dari Departemen Engineering Komputer dan Informasi Sains – ia setuju bahwa AI adalah solusi tercepat untuk anak yang tidak bisa konsentrasi untuk waktu yang panjang sebagai usahanya dalam belajar atau menyelesaikan tugasnya.
Kyla juga menambahkan bahwasanya ada persepsi yang salah dari murid-murid di sekolah tentang konsekuensi dari mendapatkan nilai yang buruk. Sehingga, mereka menggunakan AI untuk memastikan semua hal yang dikerjakan adalah benar, daripada mereka mengambil langkah untuk belajar dan memastikan otak mereka mampu mengerjakannya.
Duh, kalau seperti ini, bagaimana kedepannya ya?
Ada beberapa hal yang bisa orang tua dan guru lakukan saat mengetahui anak menggunakan AI dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
3 Hal yang Dilakukan Orang tua dan Guru Terkait Anak Pakai AI Untuk Selesaikan PR-nya
Pastikan Kita Tahu Kemampuan Anak
Langkah ini memang fundamental dan menjadi sangat penting untuk mengetahui apakah anak menggunakan AI atau tidak saat menyelesaikan PRnya – kita harus tahu bagaimana kemampuan anak, atau sudah sampai di mana kemampuan anak.
Karena Parents, kemampuan anak dengan jawaban ChatGPT atau any various AI forms akan sangat berbeda. Sehingga, salah satu car akita mengetahui kemampuan anak adalah bertanya kembali pada mereka untuk menjelaskan jawaban dari soal-soal pekerjaan rumah yang sudah diselesaikannya.
Jika anak tidak bisa menjelaskan jawaban yang ia tulis, artinya anak cenderung menggunakan AI untuk menjawab soal tersebut. Terlebih jika bahasa yang dituliskan atau jawaban teknis matematikanya terlalu kompleks – bisa jadi, anak kita belum sampai level tersebut, tetapi dia bisa menjawab se-kompleks itu. Ini pertanda anak menggunakan AI.
Jawabannya Terlalu Kompleks
Parents, salah satu tanda kita dapat mengetahui anak menggunakan bantuan AI dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya adalah jawaban dari soal yang begitu kompleks. Artinya jawaban kompleks adalah terlalu lengkap.
Perlu kita ketahui bersama bahwa AI mempunyai kemampuan yang luar biasa, sehingga berkemungkinan untuk menjawab soal sederhana dengan solusinya begitu lengkap. Nah, kalau memang anak mempunyai jawaban seperti ini, kita perlu bertanya pada anak.
Bertanya ya Parents, bukan menyalahkan. Kita bisa tanya kepada anak, apakah mereka mengerti dengan jawaban yang diberikan oleh AI. Dari sini, bahkan kita bisa sama-sama belajar dari jawaban yang diberikan AI.
Bertanya dengan nada rendah ya Parents, paham kok kalau kita punya rasa kesal ketika mengetahui anak inginnya cepat selesai saja tanpa mengerti konteks dari pelajaran tersebut.
Selesai Begitu Cepat
Selesai begitu cepat adalah hal yang paling mudah terlihat untuk menandai anak yang menggunakan AI dalam menyelesaikan PR-nya. Parents, guru atau pihak sekolah saat memberikan pekerjaan rumah, tentu sudah memikirkan bagaimana PR tersebut bisa menjadi bahan belajar anak, alih-alih hanya mengerjakan soal pelajaran.
Sehingga, pada umumnya, tentu membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. Jadi, jika anak terlalu cepat mengerjakannya – Parents bisa kembali berbicara dengan anak. Kita tahu anak ingin melakukan hal lainnya makanya ia menggunakan AI supaya lebih cepat selesai.
Parents, kita kembali ke cara yang sudah dijelaskan di poin kedua, di mana ajak berdiskusi – tanyakan kepada anak apakah mereka sudah benar-benar mengerti dari jawaban yang mereka buat dengan bantuan AI.
Nah, cukup jelas sekarang ya Parents – tiga hal di atas bisa sekali kita terapkan. Tapi, yang perlu kita garis bawahi adalah teknologi seharusnya memang mempermudah hidup berbagai insan. Untuk bisa mempermudah segala urusan, kita juga harus paham terlebih dahulu bagaimana teknologi itu bekerja, seperti AI ini.