Pelecehan seksual bisa terjadi sama anak laki-laki lho, Parents. Mungkin selama ini kita berpikir bahwa anak perempuan harus lebih berhati-hati karena sering jadi korban pelecehan. Padahal nggak gitu sebenarnya..
Anggapan anak laki-laki dianggap jauh dari pelecehan seksual itu karena masih adanya stereotip maskulinitas dan toxic masculinity di masyarakat luas.
Jadi orang-orang merasa aneh kalau ada anak lelaki yang jadi korban pelecehan seksual. Bahkan korban bisa dicela dan dipertanyakan kejantanannya. Mereka cuma tau pelaku pelecehan seks itu lelaki, korbannya perempuan.
Padahal ya Parents, berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyatakan bahwa korban kekerasan seksual di tahun 2018 lalu, lebih banyak dialami anak laki-laki. Terdapat 122 anak lelaki serta 32 anak perempuan menjadi korban kekerasan seksual yang pelakunya adalah laki-laki.
Jadi sebenarnya, pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa aja, artinya perempuan atau lelaki bisa jadi korban maupun pelaku.
Mammin pernah juga iseng ngeliat kolom komentar Instagram seorang artis muda nan ganteng. Pas Mammin baca komennya, aduh… bingung harus berkata apa.. Isinya kira-kira beginilah..
“Ganteng banget ih. Hamilin aku dong.”
“Kok pose fotonya tiduran gitu? Jadi pengen duduk di atasnya.”
Itu yang komen perempuan lho, Parents. Bayangin deh, kalau komen itu dilakuin sama lelaki buat perempuan, pasti udah dapet highlight pelecehan secara verbal.
Selain itu, ada juga kasus remaja laki-laki yang diperkosa sama perempuan dewasa. Pas berita ini rame, liat respons netizen miris banget… mereka malah anggap si cowok ‘menang banyak’ dan dituduh menikmati.
Mengutip dari akun Instagram Zoya Amirin, korban pelecehan seksual bisa mengalami tonic immobility, di mana korban lumpuh sementara akibat pelecehan yang dialami. Jadi ya, bisa aja anak laki-laki nggak bisa ngelawan saat diberikan perlakuan yang melecehkan.
Belum lagi rasa syok yang dialami korban, ditambah adanya stereotip maskulinitas. Pasti berat banget, di media sosial aja udah diolok-olok apalagi di dunia nyata 🙁
Dari yang Mammin baca di Suara.com, menurut seksolog dr. Haekal Anshari, M.Biomed, mengakui bahwa stigma masyarakat kita punya pandangan bahwa lelaki jarang atau nggak mungkin jadi korban.
Sedihnya lagi, ternyata banyak lelaki yang nggak menyadari, kayak apa sih jenis pelecehan seksual yang bisa dialaminya.
Maka dari itu, Parents, penting banget ngajarin anak soal edukasi seks. Nggak cuma sama anak perempuan aja supaya bisa jaga diri, tapi juga anak lelaki perlu diedukasi. Supaya kelak, mereka bisa saling menjaga diri dan menghargai.
Mengenalkan edukasi seks, disesuaikan juga pada usianya ya, Parents. Awali dengan mengenalkan consent hingga fungsi alat vital. Ajarkan bahwa kita nggak bisa sembarangan menyentuh orang lain tanpa seizinnya.
Pastikan juga si Kecil bisa terbuka dengan Parents, supaya dia bisa leluasa untuk bertanya terhadap hal apapun termasuk tentang edukasi seks.
Ohiya, Mammin juga pernah sharing Tentang Pelecehan Seksual Pada Anak. Parents bisa tinggal klik hightlight-nya, yah. Dalam artikel tersebut ada penjelasan gimana cara ngajarin edukasi seks ke si Kecil sesuai usia hingga tanda anak mengalami pelecehan seksual.