Kemandirian anak adalah perhatian semua orang tua, termasuk Tanoto Foundation. Oleh karena itu, pada Bincang Inspiratif Live on Stage kali ini, kita akan membahas seputar kemandirian anak.
Parents, kita sama-sama setuju kalau kemandirian adalah aspek penting bagi perkembangan anak. Kemandirian adalah fundamental dari tumbuhnya kepercayaan diri bahkan critical thinking untuk anak dalam menyelesaikan masalah.
Dalam Bincang Inspiratif kali ini yang sudah dihadiri oleh Parents, kita akan mengetahui berbagai perspektif yang menarik untuk ditelisik lebih dalam lagi. Perbincangan insightful ini tidak hanya dihadiri oleh para Parents saja, tetapi juga sudah ada Sabrina Anggraini – model dan juga professional yang menginspirasi dalam bidang desain produk dan teknologi serta content creator.
Selain Sabrina, kita juga ditemani oleh Saskhya Aulia Prima – Psikolog dan juga penulis buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun. Nah, dengan dua orang ini dan Parents yang sudah hadir, kita akan membahas soal kemandirian anak.
Belajar Jadi Mandiri Sejak Dini
Parents, kita sama-sama mengetahui bahwa usia dini anak adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang pesat serta tidak akan bisa terulang lagi di periode usia selanjutnya. Sehingga, penting sekali menanamkan nilai-nilai baik pada saat anak di usia dini, termasuk kemandirian.
Tetapi, orang tua atau para pengasuh kerap memandang bahwa anak usia dini belum bisa mandiri. Semua kegiatannya harus dengan orang tua atau pengasuh. Misalnya, mulai dari mengenakan baju, makan, atau bermain – orang tua atau pengasuh harus terus dekat dengan mereka.
Padahal, jika anak sudah di atas usia dua tahun, anak bisa mulai belajar mandiri. Mulai dari hal-hal sederhana. Seperti makan dan minum atau mengenakan baju setelah mandi adalah deretan aktivitas yang bisa mulai dilakukan anak sendiri.
Sabrina dan Saskhya adalah seorang Ibu yang setuju jika anak perlu dilatih kemandiriannya sejak dini. Mereka sepakat kalau belajar mandiri sejak dini akan membawa dampak positif bagi perkembangan anak seterusnya.
Salah satu manfaat yang akan diterima anak, menurut mereka berdua adalah kemandirian akan mengasah kemampuan critical thinking di mana skill ini akan mengarahkan mereka untuk punya kemampuan menyelesaikan masalahnya sendiri. Artinya mereka punya solusi untuk masalah tersebut.
Tetapi, baik Sabrina dan Saskhya juga sama-sama setuju kalau seiring tumbuh kembangnya anak, kebebasan untuk berpikir adalah hal penting. Tetapi, orang tua tetap jadi pemandu hidupnya.
Dari poin sudut pandang ini, mereka berdua juga mengamini bahwa kemandirian untuk anak perlu dicontohkan. Sehingga, orang tua sebaiknya juga menjadi role model terutama di mencontohkan kemandirian.
Akan tetapi, walau kemandirian identik dengan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri – tetapi dalam konteks anak, baik Sabrina atau Saskhya juga setuju kalau kita sebagai orang tua tetap harus hadir dalam setiap tumbuh kembang anak.
Walau tujuannya ingin anak jadi mandiri, tetapi orang tua tetap ada sebagai pemandu perjalanan tumbuh kembang anak. Lagipula, orang tua mana yang ingin melewatkan momen-momen indah dari pertumbuhan anak?
Peran Bapak Juga Penting!
Selain mengeluarkan pendapat serta berbagai perspektif dari seorang Ibu, menurut Sabrina dan Saskhya, peran seorang suami atau Bapak juga tidak kalah penting dalam tumbuh kembang kemandirian anak.
Seorang suami atau Bapak memang bertanggung jawab atas diletakannya makan di atas meja. Tetapi, untuk tumbuh kembang anak yang maksimal, kehadiran Bapak merupakan salah satu kunci keberhasilan mengajarkan kemandirian.
Biasanya, karakter seorang Bapak adalah tegas, sedikit keras, tapi tetap perhatian – di mana karakter ini sepertinya menjadi bumbu rahasia dalam mengajarkan kemandirian pada anak. Tetapi, tidak semuanya cocok ya Parents.
Diskusi seru yang insightful ini juga diwarnai oleh tanya-jawab. Beberapa Parents yang hadir menanyakan hal-hal terkait kemandirian anak. Dari sini, kita sama-sama mengetahui antusias Parents memang besar sekali untuk bisa memfasilitasi tumbuh kembang anak seutuhnya.
Terima kasih untuk Tanoto Foundation dan segala pihak yang terlibat untuk diskusi yang begitu insightful dan berarti. Semoga, ini menjadi langkah fundamental agar generasi selanjutnya bisa tumbuh lebih baik dari segala aspek. Amin.