Parents, lagi-lagi kita harus menghadapi gelombang tinggi pandemi Covid-19. Aturan protokol kesehatan kembali diperketat, harapan si Kecil untuk kembali sekolah dan beraktivitas seperti bisa kembali sirna.
Duhh, tuh kan, Bumin jadi ikut galau. Abis kasihan ngeliat anak-anak bosen di rumah. Nggak mungkin ‘kan, dikasih gadget terus.
Selain itu, Bumin juga mikirin kondisi fisik si Kecil biasanya kan namanya anak-anak suka main lari-larian dan lainnya. Kali ini nggak sebebas dulu. Apalagi kan dengan sekolah online dan berbagai tugasnya, bikin anak harus duduk terus.
Jadi khawatir, tubuh si Kecil sehat nggak ya selama pandemi ini, karena nggak begitu aktif banyak gerak. Parents, merasa kaya gini juga, nggak?
Setelah Bumin baca-baca di Alodokter, menjaga tubuh si Kecil tetap aktif itu dapat meningkatkan kekuatan otot, sendi, dan tulang. Sekaligus mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kecerdasan. Selain itu, anak juga semakin percaya diri.
Iya sih, emang banyak banget manfaat positif kalau tubuh kita itu aktif bergerak. Kayak terhindar dari kolesterol tinggi, risiko berbagai penyakit, hingga mencegah obesitas. Nah, masalahnya gimana mau ajak si Kecil beraktivitas di luar kalau kita harus stay at home.
Baiklah, Bumin berusaha baca-baca untuk mendapatkan solusinya. Nah, berdasarkan laman Very Well Family, melakukan aktivitas di luar ruangan lebih baik daripada di dalam ruangan. Ini disebabkan sirkulasi udara di luar lebih alami.
Bener juga sih, di dalam rumah kan kadang AC aja. Ya kalau di dalam rumah kebetulan yang ventilasinya kurang ideal, rasanya bisa pengap aja gitu di dalam rumah terus. Jadi emang aktivitas di luar rumah itu cukup bagus ya, Parents.
Tinggal kita cari tahu, gimana nih, supaya tetap aman bermain di luar rumah di saat pandemi kayak gini. Panduan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American of Pediatrics (AAP), beraktvitas di luar dan di dalam ruangan memiliki risikonya masing-masing.
Bukan berarti aktivitas outdoor oke, jadi nggak ada risiko penularan virus pandemi Covid-19. Hmm.. nggak gitu ya, Parents. Supaya aman dan bisa aktif lagi di luar ruangan, ini Bumin rangkum do’s and dont’s-nya ya. Yuk, disimak demi si Kecil bisa tetap aktif dengan aman.
Jaga jarak dan pakai masker
Ini emang udah paling saklek, nggak dimana-mana harus tetap jaga jarak. Ketika kita ajak si Kecil main ke taman dekat rumah atau sekadar jalan kaki, atau naik sepeda, batasi jumlah orang yang berinteraksi dengan kita dan anak. Ingat, harus berjarak kurang lebih 2 meter.
Biasanya kan, namanya lagi main di deket rumah, ada tetangga yang menyapa kadang sampai nyamperin ‘kan. Ingatkan aja baik-baik untuk nggak terlalu dekat saat menyapa. Jangan lupa Parents dan si Kecil tetap memakai masker. Bagi anak yang berusia di atas dua tahun, wajib pakai masker yah, di bawah itu bisa pakai face shield.
Mana tau, ketemu orang yang kita kenal dianya lupa pakai masker, jadi terus saling menjaga dari penyebaran virus pandemi Covid-19.
Lingkungan bermain
Biasanya kita ajak anak-anak main itu sore atau pagi. Nah, kalau ternyata playground ramai, kita harus menghindar dulu. Hitung ada berapa anak yang udah gabung duluan di tempat main, bisa menerapkan jaga jarak, nggak. Kalau cuma ada dua anak, izinkan anak untuk main dan ingatkan protokol. Tapi kalau yang main udah sekitar 5 anak, mending nggak usah dulu ya, Parents.
Membawa alkohol wipes dan hand sanitizer
Ini jangan lupa ya, Parents. Hand sanitizer untuk menjaga tangan kita dan si Kecil tetap higienis, sedangkan alkohol untuk membersihkan benda yang mungkin akan tersentuh si kecil.
Hindari bermain di fasilitas umum
Biasanya di taman atau playground disediakan mainan anak seperti ayunan atau perosotan. Usahakan si Kecil untuk nggak menggunakan itu dulu ya, Parents. Jangan duduk sembarangan juga. Kita nggak tahu lho, siapa orang terakhir yang menggunakan peralatan main.
Jadi hati-hati banget ya, takutnya hal-hal seperti itu malah bawa virus ke anak. Lebih baik kita berjalan kaki, bersepeda, atau main bola.
Jelaskan pada si Kecil mengenai virus COVID-19
Mungkin anak udah bosen banget kali ya dengar soal virus ini. Mereka menganggap karena virus ini membuat mereka nggak bisa main. Parents, jelaskan pelan-pelan bahwa virus ini memang mengubah kondisi orang banyak, dan kita tidak mau menjadi salah satu yang terkena virus, sehingga secara nggak sengaja menularkan lagi ke orang lain.
Jadi nggak ada salahnya untuk mengajak anak main keluar demi menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Asalkan, tetap mematuhi protokol yang disarankan CDC dan AAP tadi ya, Parents.