Bumin bukan mau julid, tapi kalau cerita tentang masalah mertua itu kayak nggak ada habisnya. Ada banget mertua yang super perhatian dan tulus, tapi ada juga sihh mertua yang ya… gitu deh 😀
Parents sendiri pernah ngalamin masalah sama mertua yang kayak gimana, nih? Bumin juga punya pengalaman banyak tentang mertua, mirip lah kayak kita sama pasangan. Ada masa-masa kita lagi akur banget dan ada juga yang berbeda pendapat.
Mungkin sebagian Parents pernah menghadapi sikap mertua yang cukup memancing adrenalin. Hmm… sebenarnya masalah apa aja sih yang sering terjadi di antara mertua dan menantu? Cek yuuukk..
Mertua judes dan kurang bersahabat
Pengennya tuh punya mertua berasa punya orang tua kedua, kita bisa saling curhat, saling menghargai, dan saling menyayangi. Ekspektasi itu mulai hilang ketika mertua bersikap cuek dan judes pada menantu. Nggak sedikit juga mertua yang langsung menunjukkan ketidaksukaan dengan menantu bahkan melontarkan ucapan yang cukup menyakitkan.
Terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga
Siapapun pasti bete ya, ketika mertua selalu mencampuri urusan rumah tangga kita. Ia selalu ingin tahu apa yang kita perdebatkan dengan pasangan, mertua ingin kita berkonsultasi dulu dengannya sebelum mengambil keputusan termasuk tentang tempat tinggal hingga anak.
Rasanya sih menyenangkan punya mertua yang perhatian dan selalu ingin terlibat dibanding bersikap cuek. Ini merupakan hal positif namun cenderung ke arah mencampuri sampai memperkeruh isu-isu rumah tangga.
Mertua selalu mengkritik perbuatan menantu
Dalam pernikahan, ada beberapa fase yang perlu dihadapi. Misalnya, masa kehamilan lalu memiliki anak pertama atau ketika kita beradaptasi dengan kehidupan rumah tangga. Rasanya pasti stres ketika ada seseorang yang terus mengawasi dan mengkritik sikap kita, karena merasa kita tidak memenuhi ekspektasinya.
Misalnya ketika ibu memutuskan untuk kembali mengejar karier, mungkin mertua akan menganggap kita nggak menyayangi anak. Namun ketika memilih untuk dii rumah, bisa jadi kita dicap kurang memiliki kemauan. Ini kayaknya udah nggak asing, ya 😀
Mertua memperlakukan pasangan seperti anak kecil
Sebagian orang tua selalu menganggap anaknya seperti bayi kecil kesayangannya walau sudah tumbuh dewasa dan membangun rumah tangga. Bersyukur sekali rasanya punya mertua yang sayang dengan pasangan kita, meski terkadang perilakunya membuat kita kurang nyaman.
Misalnya nggak memercayai masakan yang kita buat untuk pasangan, khawatir berlebihan pada pasangan kita yang sudah hidup mandiri, atau sampai nggak memercayai kita untuk mengambil keputusan besar.
Mertua terlalu dramatis
Parents pernah menonton sinetron yang ada sosok mertua dramatis? Nggak menutup kemungkinan itu bisa terjadi di dunia nyata. Sikap dramatis ini biasanya memiliki kecenderungan untuk mudah tersinggung, bisa membuat cerita berlebihan, dan bersikap melodramatis.
Parents, manusia nggak ada yang sempurna termasuk mertua kita. Terkadang nggak semua impian kita tercapai, termasuk dalam memiliki mertua idaman. Pesan Bumin, jangan sampai kita terpancing emosi sehingga memperkeruh keadaan.
Bersabar dan diskusikan masalah ini pelan-pelan pada pasangan kita, ya 🙂