Membina keluarga itu memang berat apalagi buat kita pasangan yang bekerja. Mesti belajar pelan-pelan buat menyeimbangkan cara mengurus keluarga dan urusan pekerjaan. Sebenarnya nih, keduanya bisa kita terapkan dengan metode yang hampir sama, lho.
Dimulai dengan pembagian tugas pada masing-masing anggota keluarga dan mengadakan rapat mingguan. Suasananya nggak serius kayak di kantor ya, tapi kita bisa ubah dengan ngobrol santai sambil ngemil.
Bumin sudah berhasil menerapkan cara ini, kegiatan wajib di rumah jadi lebih tertata, Si Kecil pun jadi lebih mandiri. Yaudah yuk, langsung contek aja cara membina rumah tangga seperti layaknya pebisnis.
Menciptakan misi keluarga
Selayaknya perusahaan pasti punya misi agar bisa memenuhi tujuan kehadiran perusahaan. Begitu juga dengan keluarga dong, kita perlu menciptakan misi pada keluarga untuk memenuhi ikatan keluarga.
Menurut Stephen Covey, penulis buku The 7 Habits of Highly Effective Families, misi keluarga merupakan langkah penting agar rumah tangga lebih kokoh. Kita harus menyusun misi-misi itu dengan bertanya pada diri sendiri dan pasangan, mau punya keluarga yang seperti apa? Tujuannya apa? Dan bagaimana untuk merealisasikannya?
Bila Parents memiliki anak yang sudah bisa diajak diskusi, boleh juga lho, ditanyakan mereka ingin keluarga dan orang tua yang seperti apa. Setelah semua misi tersusun, tempelkan di kulkas atau dinding untuk menjadi pengingat kita terhadap tujuan keluarga.
Mendelegasikan tugas
Meski Parents bisa menjaga Si Kecil dan mengurus rumah, kali ini keluarga harus bisa berperan dalam membantu Ibu dan Ayah. Mendelegasikan tugas menjadi salah satu cara terbaik untuk mendorong kepemilikan dan kemandirian pada Si Kecil.
Misalnya adik punya tugas untuk bisa mandi dan memakai pakaian sendiri, sedangkan kayak bertugas untuk mencuci piring setelah makan bersama. Ayah memiliki tugas mengajak anak-anak berolahraga agar tetap sehat. Jadi setiap anggota keluarga harus memenuhi tugas dan tanggung jawabnya.
Di dalam dunia kerja, setiap karyawan memiliki tanggung jawab masing-masing yang harus dikerjakan. Ini dilakukan agar perusahaan terus berjalan dengan baik.
Adakan rapat mingguan
Rapat mingguan atau weekly meeting juga perlu diadakan nih, bagaimana Si Kecil menjalankan tugas yang sudah diberikan. Anak juga bisa memberikan masukan ke Parents, apa aja sih hal-hal yang mau diceritakan atau diperbaiki?
Misalnya, Si Kecil merasa Ayah kurang punya waktu bagi mereka. Nah, berarti yang perlu kita perbaiki adalah Ayah mengatur waktu lagi agar bisa quality time bareng Si Kecil.
Begitu juga ketika Parents melihat ada yang kurang dari Si Kecil pada minggu ini, misalnya dia mulai sering menunda pekerjaan rumah ataupun tugas sekolah.
Selalu terbuka dengan komunikasi
Parents tahu ‘kan, ketika manajemen nggak mau mendengarkan karyawan? Akibatnya banyak orang yang merasa nggak dihargai dan merasa kesal. Begitulah yang akan terjadi pada keluarga bila nggak ada yang terbuka dalam komunikasi.
Katakan pada pasangan dan Si Kecil untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya. Dengan begitu, keluarga akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah ataupun mencapai misi yang ditentukan bersama.
Membina keluarga seperti pebisnis nggak terlalu susah, ‘kan? Namun harus dengan disiplin dan terbuka, yaa 🙂