Silent treatment alias ngambek, diem-dieman, nggak mau ngomong ngasih penjelasan. Hmm… Siapa yang suka kayak gini? Bumin pernah kayak gini sih tapi sekarang udah nggak mau lagi karena nggak bagus buat hubungan.
Ya, kadang kita memang butuh waktu untuk sendiri atau emang pengen diem dulu karena sebel sama pasangan. Namun sebaiknya tetap bilang ya, kalau kita emang pengen sendiri dulu sebentar jadi pasangan nggak ngerasa cemas dan merasa bersalah.
Melansir Medical News Today, perempuan dan lelaki memiliki kecenderungan yang sama untuk melakukan hal ini. Berdasarkan kebanyakan kasus, melakukan silent treatment bukanlah cara terbaik untuk dilakukan
Masalahnya, tindakan silent treatment membuat salah satu pihak jadi nggak punya kemauan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang benar.
Ketika pasangan kita ingin membicarakan masalah namun kita menarik diri, ini bisa menyebabkan emosi negatif. Orang yang merasa diabaikan akan memiliki harga diri dan makna hidup yang lebih rendah.
Apalagi kalau diamnya berusaha untuk menghindari konflik. Pada akhirnya sikap diem-dieman ini malah akan melanjutkan perselisihan, sebab kita dan pasangan nggak punya kesempatan untuk membahas keluhan secara lebih dalam.
Kebayang nggak sih, misalnya kita pengen Ayah lebih bisa bantu ngurus anak, terus Ayah tersinggung karena sebenarnya pekerjaan dia lagi banyak banget. Terus kita jadi ngediemin yang pada akhirnya Ayah jadi merasa bersalah atau bahkan nggak berguna.
Di balik itu, sebenarnya bisa kita obrolin baik-baik. Nggak apa-apa deh berantem dikit yang penting bisa saling menyampaikan isi hati dan pikiran 😀
Seandainya silent treatment terus-menerus diterapkan dalam hubungan, dampaknya bisa berkembang pada masalah kesehatan seperti gangguan makan, sindrom kelelahan kronis, kecemasan, hingga depresi.
Selain itu, masalah yang terus menumpuk dan berlarut karena terus diem-dieman ini, maka akan menciptakan toxic relationship, kurangnya keintiman, komunikasi yang buruk, bahkan bisa berakhir dengan perpisahan.
Sebaiknya nggak kita ulangin lagi ya silent treatment ini, sampaikan aja perasaan kita dengan pelan-pelan.
Meski terkadang diam menjadi pilihan agar nggak membuat keputusan yang keliru atau takut mengatakan hal yang disesali. Tapi, penting untuk punya batasan, jangan sampai kita terlalu berlebihan dalam mendiamkan pasangan, ya 🙂