Dad shaming menjadi penyebab Ayah nggak percaya diri dan ‘trauma’ ikut bantu mengurus Si Kecil. Masalahnya saat Ayah mau membantu menjaga anak atau menerapkan aturan pengasuhan, bukannya diapresiasi tapi kerap dikritik bahkan mendapat komentar pedas baik itu dari Ibu atau orang lain.
Fenomena ini sama seperti mom shaming, jadi keduanya dikomentari soal pengasuhan anak. Bumin paham banget ketika dapat mom shaming itu rasanya kesel malah pernah sampai ngerasa nggak layak buat ngurus anak 🙁
Nah, perasaan yang kita rasain itu juga bisa dirasakan Ayah ketika mendapat dad shaming dari pasangan atau orang sekitarnya.
Melansir Today, Dad shaming ini juga dialami oleh sebagian Ayah, ini dibuktikan melalui hasil riset untuk National Poll On Children’s Health. Respondennya ada 713 Ayah yang memiliki satu anak berusia 1-13 tahun. Hasilnya dalam laporan ‘Pengasuhan Anak: Bagaimana Kritik Berdampak pada Ayah, lebih dari separuh responden (52 persen) menyatakan sebagai korban dad shaming terkait gaya pengasuhan anak.
Hmm… kalau begini sih, Si Ayah jadi makin mager buat diajak belajar parenting. Daripada kena semprot atau komentar yang nggak ngenakin, mending diem aja deh nggak ngikut ngurus anak. Kaya gitu nggak sih, jadinya pikiran Ayah.
Sikap ‘mempermalukan’ Ayah ini, menunjukkan adanya refleks peran gender klasik. Ibu dipandang sebagai pengasuh yang alamiah, lebih bisa handal. Sedangkan Ayah dianggap terbatas soal mengurus anak.
Menurut penelitian, sebanyak 44 persen yang melakukan dad shaming itu pasangannya sendiri, lho. Lalu 24 persen dilakukan oleh Kakek dan Nenek, sisanya 9 persen dari teman Ayah.
Ketika Ayah mendapatkan dad shaming, sebenarnya mereka masih bisa menanggapi kritik secara positif. Seperti melakukan perubahan berdasarkan masukan yang baik atau mencari informasi gaya pengasuhan yang ideal.
Cuma karena udah dianggap nggak bisa bantu ngurus, langsung diambil alih sama Ibu semua, jadinya Ayah nggak percaya diri untuk ikut berkontribusi mengurus anak.
Dari situ udah ketahuan kan, kalau Ayah itu mau lho, ikut berperan dalam mengasuh anak. Namun 44 persen yang sering ngasih dad shaming itu pasangannya. Nah, buat Ibu yang pengennnn Ayah bisa ikutan belajar soal parenting atau ikut andil dalam pengasuhan anak, kitanya harus terbuka dulu sama Ayah.
Kalau Ayah miring pakein popok, posisi gendongnya kurang tepat, takut mandiin anak di bak, jangan kita kasih komentar pedas. Langsung aja dikasih tau gimana caranya, ketika Ayah berhasil ngurus Si Kecil kasih deh apresiasi.
Mulai dari sekarang, kita kasih Ayah kepercayaan diri dan keberanian untuk mengasuh anak yaa. Selain bisa gantian, anak yang dekat dengan Ayah cenderung pandai dalam hal akademik dan pengambilan keputusan.
Yuk, Ayah dan Ibu saling merawat Si Kecil dengan baik tanpa ada yang menghakimi satu sama lain. Mengurus anak bukan hanya tugas Ibu aja, tapi Ayah juga dong.