Kontrasepsi lebih diketahui sebagai alat yang mencegah kehamilan. Sebenarnya manfaat yang didapat nggak hanya sekadar menunda punya anak aja Parents, tapi juga memberikan keuntungan lain pada penggunanya maupun keluarga.
Apakah memakai alat kontrasepsi cuma bisa setelah melahirkan aja? Ya nggak, bisa juga digunakan setelah menikah, misalnya Parents mau menunda punya anak dulu supaya bisa fokus nyelesain rencana lainnya. Sah-sah aja, kok.
Alat kontrasepsi juga ada beragam pilihan semua tergantung dari kondisi Parents dan kebutuhannya seperti kondom, suntik, pil, spiral, hingga IUD.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut Bumin jelasin manfaat menggunakan kontrasepsi selain mencegah kehamilan. Cekidot!
Membantu tumbuh kembang anak
Menurut Kementerian Kesehatan RI, perencanaan kehamilan bakal membantu tumbuh kembang Si Kecil. Parents pasti udah tahu ya, 1000 hari pertama kehidupan anak itu penting banget untuk pertumbuhannya.
Nah, dengan rencana kehamilan bisa membantu tumbuh kembang anak menjadi optimal. Orang tua bisa memberikan perhatian penuh dan kasih sayang yang lebih banyak, ASI yang diberikan juga akan lebih maksimal.
Menekan angka aborsi
Parents tahu nggak, aborsi menjadi salah satu penyebab utama kematian Ibu di seluruh dunia, lho. Maka itu penggunaan kontrasepsi cukup penting untuk mencegah kehamilan yang nggak diinginkan.
BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) mencatat kasus aborsi di Indonesia bisa mencapai 2,4 juta per tahun. Meskipun aborsi dilakukan lewat jalur medis akan selalu ada risiko dan efek samping dari aborsi.
Mengurangi risiko kanker rahim
Mengutip WebMD, perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi memiliki risiko 30 sampai 50 persen lebih rendah untuk terkena kanker ovarium. Semakin lama meminumnya, semakin kecil juga kemungkinan Ibu terkena kanker tersebut.
Selain itu, mengonsumsi pil KB punya risiko lebih rendah terkena kanker endometrium yang menyerang lapisan rahim bagian dalam. Gejalanya keluar darah menstruasi yang berkepanjangan, muncul bercak darah di luar masa menstruasi, bahkan terjadi pendarahan sebelum dan sesudah berhubungan seks.
Menstruasi jadi nggak terlalu sakit
Mengutip Reuters, sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang menggunakan KB akan mengalami menstruasi yang nggak menyakitkan dibandingkan mereka yang belum KB. Peneliti di Swedia menemukan dari 2.100 perempuan berusia 19 sampai 24 tahun yang menggunakan pil KB mengalami nyeri haid yang nggak terlalu sakit.
Ternyata ini sudah jadi praktik umum bagi dokter untuk merekomendasikan pil KB pada perempuan yang memiliki dismenore yaitu nyeri haid yang lebih kompleks dan disebabkan oleh banyak faktor.
Mencegah risiko kista ovarium
Dikutip Alodokter, kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur atau ovarium. Biasanya kista ini muncul selama perempuan mengalami menstruasi atau masa subur.
Bumin kutip dari Liputan6, menurut dokter Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Muhammad Yusuf, SpOG, bahwa suntik KB bisa menyebabkan penyakit kista itu nggak benar adanya.
“Tidak sama sekali. Bahkan KB sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko kista ovarium. Penelitian menunjukkan risikonya sangat rendah dibandingkan dengan wanita yang bukan KB.”
Jadi menggunakan alat kontrasepsi itu nggak semata-mata untuk menunda punya anak aja, ada banyak manfaat lainnya. Namun sebaiknya sebelum memutuskan untuk KB, konsultasikan dulu ke dokter kandungan supaya bisa mendapatkan kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi Parents 🙂