Parents, menjalani pernikahan itu gak mudah, ya. Masalah sering datang silih berganti kadang sampai capek menghadapinya. Dari segala macam kesulitan dalam pernikahan, pernah nggak sampai kepikiran buat dateng ke konselor pernikahan?
Bumin sih pernah, waktu itu di tahun ke-5 pernikahan. Pastinya karena waktu itu mulai ada masalah dalam rumah tangga, terus memutuskan untuk berkonsultasi ke pakarnya.
Lagi pula, datang ke marriage counselor nggak selalu berarti hubungan akan kandas. Justru itu menjadi salah satu usaha kita untuk menyelesaikan masalah bersama.
Jadi kapan ya waktu yang tepat untuk konsultasi ke konselor pernikahan? Apakah harus ada masalah dulu? Bumin kasih tahu berdasarkan pengalaman pribadi dan penjelasan ahli yaaa 🙂
Ada dan tiada masalah bisa ke konselor pernikahan
Yes, nggak harus punya masalah dulu untuk ke konselor pernikahan. Dilakukan secara rutin dengan jarak waktu enam bulan atau setahun sekali juga bisa. Jadi seperti medical check up gitu deh. Nanti akan dilihat apakah pernikahan yang kita bina ini dalam kondisi sehat atau mulai ada penyakit alias masalah.
Lebih baik lagi kalau masalah yang timbul belum terlalu berat, jadi kita bisa menyelesaikannya dengan lebih tenang dan bisa berpikir jernih. Sedangkan kalau udah mulai ada jentik-jentik masalah dalam pernikahan, pastinya segera dibasmi dong 🙂
Menurut konselor pernikahan Rani Anggraeni Dewi, nggak ada masalah yang nggak bisa terselesaikan, tergantung bagaimana kita menyelesaikan masalah bersama.
Bisa curhat ke orang yang tepat
Pastinya ketika kita lagi ada masalah dalam rumah tangga pengennya curhat doonggg. Pengen tahu pendapat orang lain terhadap masalah yang sedang kita alami.
Cuma kan kalau urusan rumah tangga sensitif banget yah, cerita sama orang tua nanti kasihan jadi pusing karrna kepikiran, curhat sama teman takut jadi bocor kemana-mana, lagi pula ngomongin pasangan ke orang lain tuh kurang enakk gitu.
Udah pas banget deh emang curhat ke marriage counselor. Lagian udah tugasnya juga buat dengerin curhat orang rumah tangga. Heheh. Dalam hal ini mereka dapat memberikan kita pendapat yang netral dan nggak bias.
Biasalah yaaa kadang mentang-mentang sahabatnya, saudaranya, atau anaknya jadi lebih ngebelain gituuu terus lupa untuk bersikap objektif.
Mengetahui letak kekurangan pasangan
Hmm… siapa nih yang suka menebak dan berasumsi ke pasangan,terus tahu kekurangan pasangan kita itu apa, tapi kita biarin aja. Sebaiknya sih jangan ya, yang kayak gitu-gitu sebenarnya bisa jadi bom waktu.
Dengan ke konselor pernikahan rasanya akan ada yang terbuka, makin tahu sifat pasangan, terus keuntungannya kita jadi bisa lebih mudah menerima pasangan. Selain itu, ingin menjadi pribadi yang lebih baik pada pasanganya.
Emang bener deh ya, kalau kita mau, pasti ada aja jalannya. Termasuk dalam menghadapi masalah pernikahan.
Oh iya, Bumin ingetin lagi yah, konselor pernikahan itu bukan yang memecahkan masalah tapi membukakan jalan dan pikiran kita untuk melihat masalah. Tugas kita dan pasangan tentu menyelesaikan masalahnya.
Jadi bukan hanya datang terus masalahnya diserahkan ke konselor pernikahan lalu selesai. Tidak seperti itu konsepnya yah, tetap pakai usaha dari kita dan pasangan 🙂