Anak-anak memang cenderung penakut karena belum punya kemampuan untuk mandiri dan kedewasaan, tapi kita nggak boleh terlalu membiarkannya. Parents perlu membimbing si Kecil untuk memiliki keberanian.
Nggak mau kan, si Kecil tumbuh menjadi anak yang penakut? Makanya kita harus segera atasi rasa takut si Kecil. Nah, kalau anak kebiasaan takut sampai nggak berani nyoba hal baru, khawatirnya pas udah besar jadi selalu bergantung sama orang lain.
Bagi Parents yang memiliki anak penakut, yuk coba cara ini untuk mengatasi rasa takut si Kecil.
Nggak menganggap remeh rasa takutnya
“Kayak gitu aja takut.” Hmm.. kalimat ini kadang muncul karena pengen anak kita nggak takut sama hal itu. Namun, nggak baik juga kalau kita ngeremehin rasa takutnya. Khawatir si Kecil malah ngerasa nggak dipedulikan.
Jadi tunjukan kalau kita bisa memahami rasa takutnya terhadap beberapa hal. Ketika si Kecil takut, kita peluk, genggam tangannya, dan tenangkan, tegaskan kalau semua baik-baik aja.
Ajak si Kecil bicara tentang rasa takutnya
Kita yang dewasa juga masih dihadapi rasa takut kan, jadi sebaiknya kita juga coba pahami perasaan takut si Kecil. Ajak anak ngobrol tentang rasa takutnya, kita berikan pemahaman terhadap apa yang si Kecil rasakan.
“Kakak takut imunisasi ya? Takut disuntik? Iya disuntik kan rasanya kayak digigit semut jadi nggak terlalu berasa, kan?”
Nggak terlalu terlibat dalam hal yang ditakuti si Kecil
Anggap si Kecil takut berbicara di depan teman-teman sekelas atau berkenalan dengan orang baru, sikap kita jangan melindungi si Kecil dari rasa takut itu. Terkadang kita perlu biarkan si Kecil mengatasi rasa takutnya sendiri dan mencoba memecahkan masalah yang dihadapi.
Melansir Pathways, kalau kita terus-terusan melindungi si Kecil dari rasa takutnya yang ada dia akan sulit mengembangkan dirinya. Misal anak harus bicara di depan teman-teman sekelas, biarkan dia hadapi rasa takutnya, setelah ia berhasil melakukannya tentu kita kasih apresiasi.
“gimana tadi, Ka? nggak apa-apa kan, kalau kamu berani semua bisa dilewatin. Bagus kok tadi kamu udah coba untuk ngomong di depan banyak teman.”
Ajak anak bermain
Ketakutan anak itu macam-macam, ada yang takut gelap, takut main sama teman baru, takut main petak umpet. Namun bukan berarti kita ngikutin ketakutannya si Kecil, tetap ajak anak bermain.
Ajak anak berkenalan dengan teman-teman barunya, biasakan bermain petak umpet dan sembunyi di dalam selimut agar si Kecil nggak takut gelap. Bawa suasana permainan itu menyenangkan.
Parents boleh temani si Kecil bermain untuk bantu menghadapi rasa takutnya, tapi pelan-pelan biasakan dia bermain sendiri atau dengan teman-temannya tanpa ditemani Ayah atau Ibu.
Mengajak si Kecil olahraga
Sebaiknya anak penakut diajak olahraga yang cukup menantang. Ini akan membuktikan bahwa rasa takut itu bisa seru kalau dihadapi. Parents bisa ajak si Kecil berolahraga panjat tebing, berenang, atau bersepeda.
Berikan si Kecil tantangan dalam olahraga itu, misalnya Parents berlomba mencapai garis finish yang ditentukan saat bersepeda.
Setiap si Kecil berhasil melewati tantangan kita berikan pujian dan apresiasi, kasih keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja kalau kita mau berani hadapi.
Begitulah Parents cara menghadapi anak penakut. Bumin sendiri masih dengan cara mengajak ngobrol si Kecil terhadap apa yang dia takutin, biasanya anak akan lebih lega kalau udah didengerin.
Terus untuk meningkatkan rasa berani dan kemandiriannya Bumin pakai semua cara di atas. Bukannya tega selalu membiarkan anak menghadapi rasa takut, tapi karena kita sayang makanya pengen si Kecil bisa jadi pribadi yang berani dan mandiri 🙂