Pernah enggak sih, Ibu merasa bingung, tertekan, dan membutuhkan tempat curhat orang tua baru? Kehidupan kamu berubah drastis. Selain masih beradaptasi merawat bayi selama 24 jam, orang-orang sekitarmu juga bersikap berbeda. Seperti suami, orang tua kandung, atau mertua yang mungkin tak lagi seasik dulu. Terlebih jika si kecil merupakan cucu pertama, semua perhatian akan terpusat padanya. Belum lagi, perbedaan gaya pengasuhan di keluarga yang sering membuat Ibu bete.
Di tengah gejolak hormon yang rentan menyebabkan baby blues, kamu butuh sosok-sosok yang dapat mendukung peran sebagai ibu baru, lho. Tak muluk-muluk, sih, sesederhana kamu butuh teman bercerita untuk meluapkan emosi yang terpendam pascamelahirkan.
Nah, Sesi Berbagi Cerita Relawan Keluarga Kita (Bicara Rangkul) bisa menjadi salah satu wadah untuk memenuhi kebutuhanmu itu. Di sinilah para orang tua saling bertukar pengalaman sekaligus wawasan seputar pengasuhan anak.
Sesi Bicara Rangkul: tempat curhat yang tepat
Pada pertengahan Januari 2018, Parentalk berkesempatan mengobrol dengan para Relawan Keluarga Kita alias Rangkul Jakarta Barat, antara lain Gustya Indriani, Ari Adriana, dan Nina Ratna. Menurut ketiganya, peserta yang menangis sudah menjadi pemandangan biasa di setiap Sesi Bicara Rangkul.
“Awalnya tuh masih diam terus dia melihat, ‘Oh, ternyata gue enggak sendiri atau memang enggak ada tempat untuk mengeluarkan itu (uneg-uneg),” jelas Ari kepada Parentalk.
Lalu, Gustya yang pada sesi tersebut menjadi fasilitator menambahkan, “Di saat yang lain merasa klik, terus ingin mengungkapkan sesuatu, biasanya akan ada saja sih satu momen yang ‘itu gue banget,’ gue mau ikut berbagi. Kelas Kurikulum juga kadang-kadang menjadi acara ‘menangis bersama.’”
Belajar di Kelas Kurikulum, berbagi solusi di Sesi Bicara Rangkul
Sebelum menjadi relawan, Gustya, Ari, dan Nina harus melalui proses seleksi dan mengikuti rangkaian Kelas Kurikulum di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Psikolog sekaligus Pendiri Keluarga Kita Najelaa Shihab. Kelas tersebut mengupas tuntas tiga topik utama yang berkaitan satu sama lain, yaitu hubungan reflektif, disiplin positif, dan belajar efektif.
Sesi Bicara Rangkul yang digelar secara berkala pun menjadi kesempatan mereka untuk berefleksi sambil menyegarkan kembali ilmu-ilmu pengasuhan anak dari Kelas Kurikulum. Sementara bagi Parentalk yang saat itu hadir sebagai peserta, kegiatan ini menjadi sesi sharing ringan nan hangat tanpa merasa digurui. Kesan itu pula yang mendorong Nina menjadi bagian dari Rangkul Jakarta Barat.
“Kalau di sini, pengalaman orang bisa jadi solusi kita atau pengalaman kita bisa jadi solusi ibu-ibu lain. Jadi, saya akhirnya memutuskan menjadi bagian dari Rangkul karena Sesi Bicara ini lebih efektif ketimbang kita duduk sambil terus mendengarkan narasumber seperti dalam seminar,” jelas Nina yang juga menjadi fasilitator Sesi Bicara Rangkul saat itu.
Curhat sembari belajar
Latar belakang peserta Sesi Bicara Rangkul pun beragam, mulai dari orang tua baru sampai orang tua dengan anak yang sudah berusia remaja. Maka tak heran, diskusi dalam tiap Sesi Bicara Rangkul selalu kaya, penuh empati, dan tentunya tak menghakimi.
“Di Keluarga Kita, formulanya pas. Kita sharing dan curhat itu ada ilmu juga solusi yang bisa saya pakai,” jelas Gustya.
Tertarik mengikuti kegiatan ini? Ibu cukup mencari tahu jadwal Sesi Bicara Rangkul dalam waktu dekat di daerah tempat tinggal kamu. Untuk mengikutinya, peserta cukup memberikan donasi dengan jumlah yang beragam tergantung kebutuhan masing-masing wilayah. Donasi tersebut digunakan untuk mengembangkan pendidikan keluarga setempat. Selengkapnya bisa kamu cek di akun Instagram @keluargakitaid, ya!
(Febi/ Dok. Kula Coffee House & Rangkul Jakarta Barat)