Parents, tahu nggak sih peran orang tua itu sebenarnya apa aja? Bumin sih dulu tahunya cuma ngurusin makan dan gizi anak, si Kecil nggak dalam bahaya, terus ngasuh pendidikan. Eh, ternyata pas dijalanin nggak cuma itu aja ya, lebih-lebih dari itu.
Sempat kaget tapi akhirnya bisa tenang dan menyesuaikan lagi karena ngerjainnya tulus dari hati yang paling dalam. Pokoknya yang terbaik buat si Kecil itu langsung semangat ngelakuinnya.
Kita itu mikirnya suka keliru, sebagai orang tua harus selalu bikin anak bahagia tapi jatuhnya jadi manjain. Mungkin pengennya si Kecil bisa berprestasi, eh malah jadinya kita suka menuntut.
Makanya yuk, kita inget-inget lagi peran kita sebagai orang tua. Nggak cuma sekadar dari point of view kita aja, yang baik menurut kita kadang belum tentu baik juga buat si Kecil.
Coba ingatkan diri kita sebagai orang tua terhadap hal-hal ini deh…
Bukan mengatur tapi membimbing
Ketika ada yang perlu kita arahkan dari si Kecil, kasih tahu dengan penjelasan yang baik dan disertai alasan. Jangan kayak merintah cuma bilang “Pokoknya nggak boleh!” yang ada si Kecil malah sedih dan bingung.
Nggak lupa sediakan waktu untuk mendengar cerita si Kecil, bermain bersama, dan menemaninya belajar. Lewat kegiatan itu, kita bisa selipkan nasihat untuknya, si Kecil juga merasa dihargai dan dilindungi sama Parents.
Bukan nakut-nakutin tapi menjaga
Sering nggak sih kita tuh maksudnya pengen ngejagain, tapi malah nakutin 😀
Bumin dulu juga suka gitu deh, kayak waktu si Kecil suka main ke kamar mandi terus takut kepleset, terus bilang deh “Hiii, ada apa tuh di situ serem ih, sini-sini.”
Haduh, sekarang Bumin udah nggak mau gitu lagi. Khawatir nanti si Kecil malah jadi penakut dan jadi nggak percaya diri. Jadi cukup kasih tahu anak kalau yang itu berbahaya, yang ini harus hati-hati.
Nggak usah pakai acara ditakut-takutin. Sebenarnya nggak susah juga kan kasih tahu alasan kenapa si Kecil jangan sampai ceroboh.
Bukan menuntut tapi bekerja sama
Secara nggak sadar kita menuntut si Kecil itu untuk selalu aktif saat sekolah online, bisa dapetin nilai bagus, pokoknya ada aja deh tuntutannya. Nah, ini bisa kita ubah polanya.
Jangan cuma menuntut tapi juga kerja sama alias bantuin. Kalau mau si Kecil punya nilai bagus, ya kita sebagai orang tua juga harus ikut andil, bikin dia semangat belajar atau selalu dampingi saat si Kecil sekolah dan mengerjakan PR.
Jadinya bekerja sama, bersatu padu untuk mencapai kesuksesan yang ingin dicapai. Ingat, kalau ada kegagalan tetap kita apresiasi usahanya yah 🙂
Bukan membuat bahagia tapi menerima emosi si Kecil
“Adik / Kakak kenapa nangis? Kok nangis, udah, udah, mau apa?”
Hmm.. kata-kata itu keluar saat kita panik ngeliat si Kecil nangis atau kecewa. Tujuannya sih baik, nggak mau anak sedih. Padahal wajar lho, kita aja yang dewasa pernah ngerasa sedih dan pengen nangis.
Yang perlu kita lakuin, terima emosi yang dirasakan si Kecil, dengarkan isi hatinya. Tapi kalau si Kecil marah nggak terkendali harus kita bimbing, bahwa emosi aja nggak akan nyelesain masalah.
Setelah si Kecil ngeluarin emosinya mau itu nangis, curhat, atau marah. Baru deh kita sama-sama cari solusi dari masalah yang si Kecil lagi alamin.
Bukan melindungi dari masalah tapi membimbing si Kecil menghadapi masalah
Emang ya, orang tua tuh bucin gitu sama anak. Nggak mau lah anaknya sedih, nggak mau sampai anaknya punya masalah. Kalau bisa orang tua selalu pasang badan deh asal anak tetap happy.
Ya itu nggak baik sih, nantinya si Kecil nggak bisa menghadapi dunia. Jadi ketika anak ada masalah, kita bimbing untuk menghadapinya dan bantu cari solusinya.
Misal si Kecil bertengkar dengan temannya karena ada salah paham. Tugas kita, bukan nyamperin temannya supaya segera baikan. Tapi, bantu si Kecil untuk menghadapinya.
“Kayaknya kamu harus ngejelasin yang sebenarnya deh ke temen kamu, supaya dia nggak salah paham. Kalau diem aja, nanti bisa musuhan terus lho, nggak selesai masalahnya.”
Begitu Parents…
Sudah tercerahkan belum dalam menjalani peran orang tua yang benar? Selalu inget bahwa orang tua itu berperan untuk membimbing si Kecil menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan bisa menghadapi permasalahan. Itu kuncinya 🙂