Kesalahan orang tua itu biasanya… hayooo apa? Setiap orang tua pasti pengen bangett bisa sempurna, nggak ada yang salah sedikitpun. Sayangnya nih ya, kita harus realistis. Kadang keadaan nggak mendukung dan sesuai ekspektasi.
Bumin sendiri nih ya, pengen banget anak makan tepat waktu, duduk diem di kursi, terus makannya lahap. Kalau soal menu makanan sih udah sampai ikutin buku resep dokter. Tampilan makanan udah cakep, alat makan udah siap. Eh, anaknya malah ngamuk dan gak mau makan. Rasanya tuh, mantap! ;D
Ya begitulah ya, Parents. Memang dalam membesarkan si Kecil kita perlu bersikap fleksibel plus sabar. Sebab nggak semua rencana terbaik kita akan melaju indah, pasti ada aja deh tingkah laku si Kecil.
Ketika semua nggak berjalan dengan lancar sesuai rencana, pasrah aja ya.. Nggak perlu emosi atau ngelakuin kesalahan orang tua pada umumnya.
Bumin sebutin ya, kesalahan orang tua yang pernah dialamin dan solusinya. Kalau Parents ada pengalaman melakukan kesalahan orang tua, atau ada solusi, coba yuk tambahin di kotak ‘leave a reply’ di bawah. Biar diskusi kita makin seru dan insightful.
Nggak fleksibel
Ini yang kayak Bumin cerita tadi. Ya nggak apa-apa banget kalau kita punya jadwal terencana, bagus kok. Tapi, kalau tiba-tiba si Kecil tantrum atau ngantuk, dll, kita bisa menundanya dulu.
Kenyamanan si Kecil juga nggak kalah penting, jangan sampai kita terlalu sering memaksanya demi mengikuti jadwal yang udah kita atur. Intinya kalau memang nggak genting, nggak ada salahnya untuk fleksibel sama anak.
Langsung emosi dan menunjukkan power
Kesalahan orang tua, biasanya terlalu cepat responsif ketika si Kecil nggak mau menuruti keinginan kita. Iya sih, anak memang perlu nurut sama orang tua, tapi ada caranya supaya si Kecil nggak merasa terintimidasi.
Ketika si Kecil bilang ‘tidak’ pada apa yang kita mau, sebaiknya tanyakan dulu alasannya ya, Parents. Observasi sebentar, apa yang membuat si Kecil nggak mau, berikan juga pendekatan yang tepat.
Meremehkan kemampuan anak
“Mah, aku mau bantuin masak.”
“Ehhh, gak usah… Nanti makin ribet deh mama masaknya kalau ada kamu.”
Huaaa, Parents, nggak boleh melakukan itu lagi yaa.. Saat si Kecil menawarkan bantuan atau ingin ikut mencoba melakukan sesuatu, dukung! Ini momen yang tepat untuk kita mengajarkan si Kecil.
Dalam mempelajari sesuatu mungkin akan gagal, berantakan, dan melelahkan. Tapi itulah prosesnya, nanti ini akan menjadi bekal si Kecil kelak. Kesalahan orang tua yang ini, kerap kali menimbulkan self-esteem si Kecil jadi menurun.
Memudahkan anak
Sebenernya sih biar cepet aja gitu ya.. Jadi yaudah deh, bekas si Kecil main, tumpahan air, langsung kita aja yang beresin. Kalau minta tolong si Kecil pasti ada aja dramanya 😀
Meski begitu, ada baiknya kita ajak si Kecil ikut andil. Sedari dini kita harus kenalkan pada konsekuensi dan tindakan yang seharusnya dilakukan. Berharap kebiasaan ini akan membuatnya menjadi anak yang bertanggung jawab terhadap dirinya.
Jelasin panjang lebar supaya sikap anak berubah
Ini nih, kesalahan orang tua, termasuk Bumin juga hehehe. Ngomel aja deh panjang lebar asal emosi tersalurkan. Akhirnya Bumin sadar, kalau itu nggak efektif.
Yaudah, di lain waktu coba ngobrol sama si Kecil waktu situasi lagi tenang. Ternyata lebih efektif, anak juga jadi lebih dengerin, kita juga enak nyampeinnya.
Fokus ke sikap negatif anak
Parents, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Selalu melihat sisi negatif si Kecil nggak akan membuat kita jadi orang tua yang paling baik. Setelah kita menjelaskan apa yang menjadi kesalahan si Kecil, jangan lupa untuk memberikannya nasihat, dan apresiasi ketika sikapnya sudah berubah jadi lebih baik.
Nah, begitu kesalahan orang tua yang pernah Bumin alamin. Yang terpenting, kita sebagai orang tua harus selalu belajar untuk memperbaiki diri dalam mengasuh si Kecil. Nantinya, si Kecil akan meniru hal positif yang pernah kita lakukan. Amin 🙂