Mendisiplinkan anak memang menantang ya, Parents. Kita juga musti usaha nih, nggak bisa dong tiba-tiba si Kecil bisa disiplin tanpa ada bimbingan. Maka itu, Parents juga perlu bersabar dalam mengajarkan si Kecil.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sikap disiplin yang positif mampu mengelola dan menjaga perilaku si Kecil. Selain itu, dapat melindungi dirinya dengan bersikap baik.
Kebayang kan, Parents, ketika si Kecil punya sikap disiplin yang mampu mengendalikan diri, agar tetap bisa mematuhi aturan, rasanya bangga banget. Tentunya, untuk ngedapetin itu, perlu ‘kerja keras’ dari orang tua pastinya.
Mammin langsung kasih tahu aja ya, cara mendisiplinkan anak berdasarkan AAP, melansir healthychildren.org, Yuk, mari, disimak.
Tunjukan dan kasih tahu
Kadang kita suka lupa ya, Parents, pengen anak disiplin tapi kita sendiri nggak gitu. Kita perlu jadi role model buat si Kecil mulai dari hal-hal sederhana aja. Misalnya setiap abis makan, cuci piring. Lalu kita bilang ke anak sambil beresin piring, “Nak, kalau habis makan, langsung dicuci sendiri ya, piringnya.”
Setelah itu, kita ajarkan lagi hal lain yang harus disiplin. Biasanya, anak lebih gampang meniru. Jadi udah wajib deh tuh, contoh dan dukungan dari Parents, supaya si Kecil bisa disiplin.
Bikin batasan
“Ah, biarin aja, namanya juga anak-anak.”
Hmm.. sering ya, denger kayak gitu. Justru sedari dini mungkin kita ajarkan anak untuk tahu batasan. Kalau makan ya harus di kursi, maksimal jam delapan malam udah masuk kamar, boleh nonton TV tapi 30 menit aja.
Contoh aturan-aturan kayak gitu, kalau kita selalu terus terapkan ke anak, ke depannya dia akan lebih gampang untuk disiplin. Justru kalau dari kecil nggak kenal batasan, kitanya juga juga yang bakal repot menghadapinya.
Kenalkan pada konsekuensi
Perlu banget kita kenalkan si Kecil tentang akibat dari apa yang mereka pilih. Untuk menerapkan ini, kita perlu sedikit kuatin diri sih, Parents.
Mammin kasih contoh ya, misal kalau abis main, anak nggak mau beresin, berarti mainannya siap disita untuk satu hari. Jangan jadikan ini cuma gertak sambal, ya. Sehingga dia tahu, kalau malas beresin mainan, konsekuensinya mainan disita Ayah atau Ibu.
Dengarkan anak
Sebelum mau jadi orang tua yang didengerin, kita dengerin anak dulu dong. Biarkan si Kecil menyelesaikan apa yang dia mau ungkapkan sebelum kita memberikan masukan.
Membiasakan anak menjelaskan sesuatu dan memecahkan masalah, akan membuat dia jadi pribadi yang paham sistem aturan. Nggak asal ngambek atau asal mukul temannya. Supaya si Kecil nyaman bercerita, ya kita harus buat dia nyaman pada kita.
Berikan perhatian
Menurut AAP memberikan perhatian pada anak paling ampuh untuk meningkatkan disiplin. Parents, tahu nggak? Anak yang kurang perhatian berpotensi melakukan tindakan yang nggak terpuji. Selain itu, ia akan kesulitan dalam mengelola emosi.
Salah satu pondasi untuk mendisiplinkan anak yaitu berikan perhatian penuh. Gimana anak punya sikap positif, kalau kita sering cuek sama mereka. Nggak peduli mereka mau main apa, sampai jam berapa, belajar apa. So, perhatian adalah kunci.
Nah, Parents sudah baca hal apa aja yang bisa bikin anak disiplin. Nggak perlu pakai marah-marah ‘kan. Kalau mau menasehati si Kecil ada baiknya dengan menatap matanya dan face to face. Jadi nggak perlu tuh, diri sambil nunjuk, yang ada si Kecil malah nggak mau dengerin kita.
Betul, teori lebih mudah daripada praktiknya, tapi teruslah kita berlatih mengelola emosi untuk kebaikan si Kecil. Ingat, sikap kita akan dicontoh anak, dan apa yang kita lakuin ke si Kecil, akan selalu diingat olehnya. Yuk kita saling belajar, berusaha sabar, dan prakitikan pola asuh yang positif.