“Mbak/Mas, anaknya kelihatan dekil begitu. Orang tuanya pada sibuk kerja sih ya..”
“Maaf, kok anaknya di foto kurus banget ya, mungkin itu tanda kurang gizi.”
Hadehh.. Pusingg banget lihat orang komentar kayak gini di media sosial. Parents pernah ngalamin anaknya sampai kena cyberbullying? Pasti rasanya sedih dan hancur banget ya, liat anak kita dikomentarin sembarangan.
Cyberbullying sekarang memang banyak terjadi sih, Parents. Baik dari orang yang dikenal maupun nggak dikenal. Jenis perundungan ini biasanya kita temukan di media sosial, perilaku yang ditujukan kerap mempermalukan dan membuat marah yang jadi sasaran.
Emang sih, jaman sekarang unggah foto atau video si Kecil yang lagi gemesin itu hal biasa. Tapi, nggak semua orang bisa suka sama apa yang kita posting. Itu fakta 🙂
Berdasarkan data yang Bumin baca, kasus cyberbullying di media sosial itu disebabkan oleh banyak faktor. Soal penampilan menjadi yang paling umum terjadi, dengan total persentase sebanyak 61 persen.
Kebayang kan, kalau si Kecil lagi keliatan kurus, atau hal lain yang terkait penampilan, itu bisa memancing cyberbullying. Apalagi kalau kebetulan punya followers yang banyak, dan siapapun bisa akses akun media sosial, Parents.
Waktu Bumin ngobrol sama psikolog, Alexa Adeline, tentang cyberbullying yang banyak terjadi, ia menyarankan kita sebagai orang tua hendaknya membantu anak memberi batasan, karena si Kecil belum tahu mana yang baik dan buruk.
Nah, sebaiknya, daripada Parents sibuk fotoin si Kecil yang buat nambah posting-an, ngejadiin media sosial kaya album foto anak, mending fokus tingkatkan potensi anak.
Nggak perlu setiap hal biasa yang dilakukan anak, kita selalu unggah ke media sosial. Orang tua harus melindungi anak dengan menjaga privasi dan melindunginya dari cyberbullying. Pastikan lagi, saat mau unggah foto si Kecil, tanyakan pada diri sendiri, apa ini pantas di-posting? Apa nanti di masa depan, anak akan suka kita unggah foto ini?
Bila masih ada orang yang memberikan cyberbullying, ada baiknya Parents memberikan pemahaman.
Mbak Alexa berpesan, kita nggak perlu terpancing emosi untuk ikut berkomentar negatif. Apa yang mereka lakukan itu kurang memiliki etika, dan kita yang punya pemahaman moral yang baik, nggak perlu mengikuti mereka.
Semua orang memang berhak berpendapat, tapi kita sebagai orang tua si Kecil juga punya hak untuk menyaring pendapat-pendapat itu.
So, Parents, sebelum mengunggah foto atau video si Kecil kita pikirkan lagi dulu ya, ini akan merugikan anak atau nggak. Kalau ada aja komentar-komentar usil, boleh didiemin aja, cuma kalau udah kelewatan, boleh banget buat ditegur. Tapi negurnya juga yang bijak ya, jangan seperti ngajak perang 😀
Ingat, Parents, kita memiliki tanggung jawab penuh atas apa yang diunggah mengenai anak. Pastikan kita bisa menggunakan media sosial dengan baik dan bisa menjaga privasi si Kecil.