Apakah usai mencoba botol dot, Si Kecil menjadi lebih rewel saat menyusu langsung di payudara Ibu? Belum lagi, setiap kali bayi menyusu, Ibu merasakan nyeri pada puting karena ia mengisap ujungnya saja. Mungkin si bayi mengalami bingung puting setelah belajar mengedot, Bu. Bingung puting adalah kondisi ketika bayi yang baru belajar menyusu tidak tahu cara mengisap (minum dari) payudara. Alhasil, bayi tidak mengosongkan payudara dengan efektif.
Ciri-ciri bayi bingung puting
Menurut Konselor Laktasi F. B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui, pemberian empeng dan/atau botol dot pada bayi untuk minum ASI perah (ASIP) atau susu formula menjadi penyebab utama bingung puting. Jadi, coba deh, Ibu cek ciri-ciri di bawah ini pada bayi bila ia baru saja diperkenalkan dengan empeng atau botol dot.
- Bayi mendorong lidahnya ke atas selama mengisap.
- Mulut bayi mendorong payudara.
- Bayi tidak membuka bagian bawah mulutnya dengan lebar.
- Si Kecil hanya mengisap ujung/sebagian puting Ibu sehingga berpotensi menyebabkan nyeri puting.
- Bayi terlihat sudah melekat, tapi tidak mau menghisap.
- Si Kecil menjadi rewel dan tidak sabar karena ASI tidak mengalir secepat/semudah aliran botol. Padahal, bayi harus melakukan beberapa isapan cepat dulu pada awal melekat sebelum terjadi refleks pengeluaran ASI untuk melancarkan alirannya.
- Bayi tidak melekat dengan baik dan tidak mengisap dengan efektif untuk mengosongkan payudara Ibu.
- Bayi menolak menyusu pada payudara sama sekali.
Penyebab bingung puting
Perbedaan mekanisme kerja antara mengisap payudara dan botol dot menjadi pemicu bingung puting. Begitu juga, koordinasi lidah dan mulut yang dihasilkan keduanya berbeda. Selain itu, botol dot memberikan aliran yang mudah dan lebih deras tanpa diisap kencang. Hal ini membuat bayi menempatkan lidahnya ke belakang tenggorokan untuk mencegah terlalu banyak cairan yang masuk.
Padahal, bayi harus menggunakan rahang, otot pipi, gusi, langit-langit, lidah, dan bibir untuk mencengkram areola-puting-payudara, memompa, dan mengosongkan payudara dengan efektif. Mekanisme ini pun bermafaat bagi perkembangan oralnya.
Cara mengatasi bingung puting
Lantas bagaimana cara menangani bingung puting?
- Hentikan pemakaian empeng dan botol dot.
- Lakukan kontak kulit dengan kulit sesering mungkin dengan bayi. Tujuannya untuk membangkitkan kembali insting alamiah bayi menyusu pada payudara.
- Belajarlah menyusui ketika bayi dalam kondisi tenang atau setengah mengantuk. Bila bayi dalam keadaan rewel dan menangis, proses belajar menyusu akan sulit bagi ibu maupun bayi. Tenangkan dulu bayi dengan digendong atau diayun pelan.
- Perahlah ASI sebelum menyusui agar refleks pengeluaran ASI terjadi. Dengan begitu, bayi tidak perlu menunggu aliran ASI dan memudahkannya belajar mengisap payudara.
- Teteskan ASI ke mulut bayi sebelum melekat pada payudara guna membuat bayi tertarik untuk melekat.
- Gunakan suplementer menyusui yang ditempelkan pada payudara sehingga ASI mengalir konstan ketika bayi belajar mengisap payudara. Konsultasikan cara ini pada konselor menyusui.
- Pastikan ibu tenang, konsisten, dan sabar saat proses mengatasi bingung puting.
Oh ya, bingung puting juga dapat menjadi salah satu gejala mogok menyusu (nursing strike), lho. Tapi, masih banyak nih, ibu-ibu yang sulit membedakan mogok menyusui dan bingung puting. Untuk mengetahui penjelasannya, simak juga artikel Nursing Strike, yuk!
Referensi: Buku Pintar ASI dan Menyusui oleh F. B. Monika
(Febi/Dok. Shutterstock)