Siapa Ayah di sini yang suka clueless kalau berhadapan dengan tangisan bayi? Sebelum buru-buru memanggil 911 alias istri, sebaiknya Ayah ketahui dulu cara menghadapi tangisan bayi beserta fakta di baliknya. Sama seperti ibu, ayah harus punya bekal wawasan yang kuat supaya tak gentar ‘menaklukkan’ tangisan bayi. Ini karena sejak lahir hingga beberapa bulan ke depan, Si Kecil akan selalu menangis.
Tangisan, cara bayi berkomunikasi
Menurut Linda J. Murray, dkk. penulis buku The BabyCenter Essential Guide to Your Baby’s First Year, tangisan merupakan ‘senjata’ ampuh Si Kecil untuk berkomunikasi. Lewat tangisan, seorang bayi memberikan sinyal tentang kondisi tertentu, seperti
- ia baru saja pup dan popoknya terasa tak nyaman,
- menandakan pola tidur yang masih ganjil, dan
- adanya kebutuhan untuk menyusu secara terus-menerus.
Ada kalanya bayi sampai menjerit untuk mengomunikasikan hal-hal tadi. Meski begitu, menurut Murray, dkk., enggak apa-apa, kok, kalau Ayah gagal menenangkannya.
Lambat laun, kehadiran Ayah yang senantiasa ada untuknya di kala rewel akan membuat Si Kecil menerima pesan tentang keamanan, kepedulian, dan kasih sayang. Nilai-nilai luhur yang akan melekat pada hubungan ayah dan anak hingga seterusnya.
Cara ampuh menenangkan Si Kecil
Berikut hal-hal yang bisa Ayah lakukan untuk menenangkan isakan Si Kecil.
- Pelajari cara memegang bayi dengan nyaman. Kebanyakan ayah lebih suka menggendong bayi mereka di atas bahu. Bila Ayah rileks ketika menggendong Si Kecil, ia pun akan merasakan hal serupa dan hukum ini juga berlaku sebaliknya.
- Tak perlu khawatir bila orang lain atau pasangan kamu lebih pandai menenangkan buah hati. Bisa jadi sebenarnya ia juga lagi merasa kebingungan, lho. Hal terpenting, berusahalah merasa nyaman saat menggendong Si Kecil agar ia menemukan kenyamanan pula di lengan Ayah.
- Menari dengan bayi tak hanya menenangkan baginya, tapi juga menyenangkan buat Ayah. Sembari menari lembut, ketukkan juga kaki Ayah ke lantai sambil bernyanyi. Pengulangan dan irama yang berpadu dengan gerakan-gerakanmu pasti akan menghanyutkan Si Kecil dalam kedamaian.
- Jika punya bakat melucu, manfaatkanlah bunyi-bunyian tubuh, ekspresi wajah konyol Ayah, atau permainan fisik lainnya untuk menenangkan Si Kecil yang gelisah. Menurut Murray, dkk., para bayi sangat mudah merespon kejenakaan tersebut.
- Ayah punya baby carrier dengan posisi gendongan di bagian depan? Jika ya, manfaatkanlah. Gerakan-gerakan dan kehangatan alami dari tubuh Ayah pasti akan menenangkan Si Kecil dalam sekejap saja.
Ayah mungkin tidak memiliki payudara layaknya ibu. Tapi ingat, Ayah punya ciri khas yang tentu meninggalkan kesan istimewa bagi buah hati: suara berat, janggut yang menyuguhkan sensasi gatal ketika disentuh, atau ayunan tak berirama itu.
Semakin sering menggendong, mengayun, berbicara, atau menyanyikan Si Kecil, lambat-laun Ayah menjadi tahu formula yang pas untuk menenangkannya saat rewel. Dengan begitu, Ayah juga membantu sang buah hati belajar untuk fokus dengan sekelilingnya.
Si Kecil yang lagi belajar sensasi dan pengalaman baru lainnya pun bakal berpikir, “Ayah oke juga, nih!”
(Febi/ Dok. Shutterstock)