Dulu, aktivitas menggendong bayi yang paling populer adalah menggunakan kain jarik. Sekarang, para orang tua disediakan berbagai jenis pilihan gendongan yang semakin variatif. Gak sedikit dari kita yang bingung memilih gendongan yang paling pas.
Secara umum ada lima jenis gendongan bayi dan masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Nah, biar millenial parents tercerahkan, berikut informasi tentang jenis gendongan bayi yang saya rangkum dari penjelasan baby-wearing consultant Maria Golda:
Jarik
Plus: Jarik bisa dipakai dari bayi baru lahir sampai bayi berusia sekitar 2 tahun. Jarik juga termasuk gendongan yang everlasting, selalu awet dipakai dari dulu sampai sekarang. Bahan katunnya membuat bayi nyaman dan tidak kegerahan.
Minus: Untuk memakai jarik, kamu mesti mengikatnya dengan simpul jangkar atau simpul mati. Kebanyakan jarik dipakai untuk posisi menggendong di samping (hip carry) sehingga tumpuannya hanya di salah satu bahu. Akibatnya penggendong gampang merasa pegal.
Ring sling
Plus: Mirip seperti jarik, tapi ada tambahan fitur ring (cincin) dari aluminium atau besi. Dengan adanya ring, penggendong bisa lebih mudah mengatur longgar dan ketatnya gendongan. Hal ini berbeda dengan jarik yang mengharuskan kita buat membuka-tutup ikatan.
Minus: Penggendong mesti memastikan ring yang dipakai solid alias gak bercelah. Ring yang bercelah menimbulkan resiko saat menggendong. Sebaiknya pelajari juga variasi cara memakai ring sling agar beban gendongan tidak hanya tertumpu di satu sisi tubuh penggendong.
Pouch
Plus: Saat ini banyak pouch yang dijual dalam bentuk geos (gendongan kaos). Jenis gendongan bayi ini berbentuk tubular, sehingga simpel buat dipakai. Penggendong tinggal menyilangkan pouch dari pundak ke sisi samping tubuh, lalu posisikan bayi di dalamnya.
Minus: Dalam kidspot.com disebutkan, banyak ahli tidak menyarankan pouch karena jika pemakaiannya tidak benar, dapat membuat bayi sulit bernapas. Maria Golda juga menyebutkan resiko lain, yaitu keketatan gendongan dapat berkurang. Penyebabnya karena ada jahitan dan bahannya berupa kaos yang mudah melar. Pemilihan pouch juga mesti disesuaikan dengan berat tubuh penggendong.
Meh dai
Plus: Meh dai adalah modifikasi baby-wearing tradisional dari China. Gendongan ini dilengkapi body panel dan tambahan tali untuk diikatkan ke tubuh penggendong. Mirip seperti SSC (soft structured carrier), penggunaan meh dai membuat beban gendongan terbagi ke kedua bahu, pinggang serta punggung.
Minus: Bagi sebagian orang, pemakaian meh dai dinilai agak ribet karena adanya tali-tali yang mesti diikat ke tubuh penggendong.
Soft structured carrier (SSC)
Plus: SSC dilengkapi body panel. Jadi kamu tinggal mengklik body panel tanpa harus mengikat-ikat seperti gendongan tradisional. Beban gendongan juga terbagi ke kedua bahu, pinggang dan punggung jadi penggendong bisa lebih nyaman. Gendongan ini cocok untuk para ayah yang mau gendong Si Kecil tanpa harus ribet.
Minus: Sebagian SSC belum mendukung posisi gendong yang baik (kaki bayi di posisi M shape) sehingga butuh fitur tambahan berupa insert. SSC sebaiknya digunakan jika bayi sudah memiliki kontrol otot leher yang baik atau bisa diposisikan duduk. Maria mengingatkan agar penggendong membaca manual guide SSC supaya dapat menggunakannya dengan benar.
Selain kelebihan dan kekurangan secara teknis, masing-masing gendongan memiliki variasi harga yang berbeda-beda. Biar lebih yakin, kamu bisa membaca artikel Lima Pertimbangan Sebelum Beli Gendongan Bayi.
(Dyah/ Dok: Shutterstock, Instagram)