Di benak sebagian besar perempuan, pengalaman tinggal sama ibu mertua itu penuh drama. Gimana enggak, ada dua ‘ratu’ kesayangan suami yang hidup bersama dalam satu atap. Istri yang datang dari keluarga dengan latar belakang dan budaya berbeda pun harus pintar-pintar beradaptasi di lingkungan keluarga mertua. Tapi, setelah ngobrol dengan ibu-ibu September 2015 Birth Club via Whatsapp Group, saya menjadi tahu bahwa ternyata kita bisa, lho, kompak tinggal bareng ibu mertua.
Bukan dari pakar ataupun literatur ilmiah, tips berikut adalah pengalaman empiris ibu-ibu yang membagi cerita mereka. Siapa tahu ide mereka bisa kamu ‘curi’ biar makin akrab sama mertua!
Membelikan hadiah buat ibu mertua
Hadiah enggak hanya berupa barang mahal, tapi juga jajanan atau produk-produk kecantikan yang kamu senangi. Jangan lupa ceritakan pula ke ibu mertua alasan kamu membelinya, misal karena kekinian.
“Aku ‘racunin’ dan beliin beberapa produk perawatan kulit kesukaan aku ke ibu mertua. Kalau nitip makan ke suami, emak-nya juga dibeliin. Ibu mertua happy, deh,” jelas Putrikanti yang sudah dua tahun tinggal di rumah mertuanya sejak menikah.
Menurutnya, sang ibu mertua senang bila diberikan hal-hal yang kekinian.
“Mau makanan, kek, baju, (produk) skin care, dia jadi merasa up-to-date di depan teman-teman seper-oma-annya,” ungkap perempuan yang akrab disapa Peka ini.
Suka menitipkan anak ke mertua
Bukannya enggak sopan, asalkan frekuensinya kadang-kadang atau sesekali, keputusan menitipkan anak ke mertua bisa membuat Beliau senang, lho. Ibu mertua merasa dibutuhkan, sementara kamu dan pasangan bisa ‘bernafas’ sebentar untuk menikmati quality time. Tapi ingat, bila ingin menitipkan si kecil pada ibu mertua, sebisa mungkin komunikasikan beberapa hari sebelumnya dan saat Beliau sedang senggang.
Ajak jalan bareng
Ini tentunya kalau kamu sudah merasa akrab dan nyaman dengan ibu mertua, ya. Sering-seringlah jalan bareng Beliau. Entah itu makan siang atau berburu baju idaman untuk saling memberikan masukan. Kalau kamu khawatir menjadi kikuk, namun ingin suasana lebih cair lagi, bawa saja si kecil untuk ikut bersama kalian.
Berpikir positif
Hubungan menantu dan mertua memang rentan bikin baper alias terbawa perasaan. Nah, hal ini yang perlu diubah. Coba deh, kita mulai berpikiran positif terhadap sikap ibu mertua. Misal, ketika ia mengomentari atau mengingatkan sesuatu tentang kebiasaan atau cara kita mengasuh anak, berusahalah untuk menganggapnya sebagai masukan membangun. Yah, layaknya ibu kandung yang mengingatkan anaknya. I know it’s super hard! Saya juga berusaha sekuat tenaga agar tak mudah terpancing berpikiran negatif. Tapi, di lubuk hati terdalam, sebenarnya saya ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan ibu mertua. Bagaimanapun, Beliau adalah ibu kandung dari suami tercinta, bukan?
Memperlakukan ibu mertua setara ibu kandung
Ester, ibu dua anak ini selalu ingat akan pesan sang bunda untuk dirinya sebagai seorang menantu.
“Perlakukan mama sama mertua setara walaupun secara pribadi (saya) tetap lebih sayang ke mama sendiri lah, ya,” ungkap Ester yang kerap mengandalkan rumah mertua ketika tidak ada asisten rumah tangga atau saat dinas.
Contohnya mirip seperti Putrikanti. Ketika Ester dinas di luar kota, ia turut membelikan oleh-oleh buat ibu mertua selain mamanya. Ia juga suka membelikan baju, kosmetik, dan suplemen kesehatan untuk Beliau.
Sementara ibu lainnya, Hon Nie, sering menawarkan diri mengantar sang mertua bertemu saudara atau teman-temannya. Ia juga mengingatkan untuk selalu mengabari mertua tentang kondisi Ibu bila sehari-hari bekerja di luar rumah.
“Kasih kabar, entah sudah sampai tujuan, mau ketemuan sama teman, atau (lagi) enggak bisa makan di rumah,” terang Hon Nie.
Kalau dipikir-pikir, berbagai tindakan sederhana tadi memang sering kita tujukan pada ibu kandung, kan. Enggak ada salahnya untuk berperilaku serupa terhadap mertua.
Saya pahaaam betul, enggak semua ibu mertua punya kepribadian yang cocok dengan menantu mereka. Semoga salah satu atau beberapa tips di atas cocok buatmu ya, Ibu!
(Dok. Pixabay)