Pernah nggak sih Parents, baru menjelang sore anak sudah mulai merengek, “Aku males ngerjain PR!” atau malah langsung bilang, “Nanti aja ya, Bun.” Padahal PR (pekerjaan rumah) bukan cuma soal nilai, tapi juga melatih tanggung jawab dan disiplin anak sejak dini.
Nah, daripada drama PR jadi rutinitas setiap hari, yuk coba beberapa tips cerdik ini supaya anak lebih semangat dan kerjakan PR dengan lebih positif.
Siapa tahu ternyata yang dibutuhkan bukan paksaan, tapi pendekatan yang lebih menyenangkan!
1. Ciptakan Rutinitas dan Waktu Khusus untuk PR
Anak butuh konsistensi agar bisa membangun kebiasaan. Cobalah buat jadwal harian yang jelas: kapan waktunya bermain, kapan waktunya makan, dan kapan harus fokus mengerjakan PR.
Misalnya, setelah mandi sore dan camilan, langsung mulai PR selama 30–45 menit. Dengan pola yang tetap setiap hari, anak akan lebih siap secara mental.
PR terasa lebih ringan kalau jadi bagian dari rutinitas, bukan beban dadakan.
2. Buat Suasana Belajar yang Nyaman
Coba cek kembali tempat anak mengerjakan PR—apakah terlalu banyak distraksi? Apakah pencahayaannya cukup?
Tempat belajar yang bersih, rapi, dan bebas dari gadget bisa bantu anak lebih fokus. Bahkan, kamu bisa libatkan anak untuk mendekor sudut belajar agar mereka merasa lebih “memiliki” ruang itu.
3. Dampingi, Tapi Jangan Mendominasi
Banyak anak jadi malas karena merasa PR itu sulit dan mereka tidak tahu harus mulai dari mana. Di sinilah peran orangtua penting—bukan untuk mengerjakan PR-nya, tapi mendampingi dan memotivasi.
Cukup duduk di dekat anak, tanyakan apa yang bisa dibantu, atau bantu menjelaskan konsep yang belum dipahami. Anak akan merasa didukung dan tidak sendiri.
4. Beri Apresiasi Sekecil Apa Pun Usahanya
Nggak semua anak semangat karena target nilai tinggi. Sebagian justru lebih termotivasi saat usahanya dihargai. Jadi, jangan ragu beri pujian seperti, “Wah, kamu cepat banget ngerjain hari ini!” atau “Tulisannya rapi banget, loh!”
Kalau perlu, buat sistem reward kecil seperti stiker bintang atau waktu screen time ekstra sebagai hadiah setelah konsisten mengerjakan PR selama seminggu.
5. Ajak Anak Refleksi Saat Ada Kendala
Kalau anak ngambek atau menangis karena PR terasa sulit, ajak ngobrol baik-baik. Tanyakan bagian mana yang bikin sulit, dan ajak dia berpikir soal solusi.
Dengan begitu, anak belajar menghadapi masalah dan mencari jalan keluar—bukan menyerah.
Membantu anak semangat mengerjakan PR bukan soal memaksa, tapi soal menciptakan suasana yang positif dan suportif.
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan konsisten, anak bisa belajar disiplin tanpa merasa terbebani. Yuk, bantu anak hadapi PR dengan lebih ceria setiap harinya!