Kalau bicara soal tantangan di dalam parenting, tentu satu bahasan ini tidak akan cukup. Karena saking banyaknya tantangan yang ada di dalam dunia parenting. Tapi, kita bisa pilih satu di antaranya yang begitu menarik untuk kita telisik lebih dalam. Tantangan tersebut adalah:
Toilet training.
Susah-susah gampang untuk memberikan toilet training pada anak. Tetapi harus. Keharusan ini tentu berdasarkan milestone tumbuh kembang anak, di mana milestone ini adalah titik-titik pencapaian yang mesti dimiliki oleh anak.
Akan tetapi, kita juga sama-sama paham kalau pencapaian anak itu berbeda-beda.
Sehingga, satu metrik yang perlu sekali kita perhatikan adalah waktu. Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak tentang toilet training adalah salah satu hal yang akan memakan banyak energi dalam diskusi.
Eh…eh, sudah panjang lebar begini sepertinya ada yang kelupaan, ya. Ternyata belum sapa Parents, nih – halo halo Parents, apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan yang baik serta segala urusannya diperlancar dan dipermudah, ya. Amin.
Parents, seperti yang sudah disebutkan di judul dan di prolog bahwa di bahasan kali ini, kita akan mengulas tentang toilet training untuk anak.
Untuk selengkapnya, sila simak bahasan kali ini sampai selesai ya!
Apa Itu Toilet Training?
Toilet training adalah salah satu langkah yang perlu dilewati oleh anak. Gunanya, agar anak bisa mengetahui dan menerapkan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan berkaitan dengan toilet, terutama saat buang air kecil dan buang air besar.
Kita sama-sama paham bahwa buang air kecil atau buang air besar tentu berurusan dengan organ-organ vital di dalam tubuh, di mana organ ini tidak sembarang orang bisa lihat atau sentuh – even nanti kita sebagai orang tuanya juga.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka toilet training adalah keharusan untuk anak. Lagipula, hal ini juga menyangkut kemampuan dasar tiap individu. Tapi, jika kita tarik lagi dari prolog – kapan ya bisa ajarkan anak toilet training?
Waktu yang Tepat Ajarkan Anak Toilet Training
Kalau Parents menganggap waktu yang tepat untuk ajarkan anak tentang toilet training sejak dini, ini sebenarnya kurang tepat. Kita pikir, semakin cepat kita mengajarkan toilet training kepada anak, itu akan membawa manfaat untuk mereka.
Ternyata, hal ini kurang tepat Parents.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Wake Forest Baptist Medical Center, anak-anak yang sudah mendapatkan toilet training di bawah usia dua tahun, mempunyai masalah mengompol di siang hari 3x lebih besar daripada anak yang toilet training di atas usia dua tahun.
Kenapa bisa seperti itu ya? Perlu kita ketahui bersama bahwa ternyata anak-anak malah menahan keinginan untuk buang air kecil daripada mereka harus melakukannya di toilet. Ini dikarenakan mereka yang sedang sibuk bermain. Jadi, ujung-ujungnya tetap mengompol.
Nah, dari kebiasaan menahan ini muncul beberapa risiko lainnya, seperti:
- urine atau feses akan naik ke rektrum sehingga memicu sembelit.
- Naiknya risiko gagal ginjal
- Semakin berisiko untuk terjadi infeksi saluran kemih
Parents, hasil dari penelitian tersebut membuat para peneliti percaya bahwa toilet training dini lebih rentan terhadap disfungsi pengosongan kandung kemih. Hal ini karena anak menahan air seni mereka ataupun feses.
Menurut Steve Hodges, M.D., seorang professor madya urologi pediatrik di Wake Forest Baptist – menyatakan ketika anak-anak menahan kotoran yang seharusnya dikeluarkan, seperti feses – yang akhirnya karena ditahan kembali ke rektrum, rektrum ini akan membesar dan menekan kandung kemih. Hal ini berisiko tinggi untuk anak.
Jadi, Bagaimana Kesimpulannya?
Salah satu benang merah yang bisa diambil dari penelitian tersebut untuk bahasan ini adalah:
Mengajarkan toilet training ada anak tidak perlu terlalu dini. Ada waktu yang tepat, seperti saat anak berusia tiga tahun ke atas.
Jika risiko besarnya adalah kesehatan, maka hal ini akan selalu jadi perhatian kita sebagai orang tua.
Alih-alih ingin membuat anak terlihat pintar, tetapi kesehatannya berisiko – mengajarkan toilet training di usia dini tidak dianjurkan ya Parents.