Tahu gak, ada perbedaan signifikan antara zaman dulu dan sekarang dengan konteks main game. Dahulu, saat waktu kita masih anak-anak, main game sepertinya begitu dibatasi. Pembatasan tersebut dinilai menjadi hal yang wajib untuk dilakukan agar kita tidak kecanduan.
Beda sekali dengan zaman sekarang, di mana main game sepertinya untuk sebagian orang tua dan anak adalah hal yang biasa saja. Jadi, tidak heran jika main game sampai malam atau bahkan sampai pagi. Tapi, mungkin tetap ada batasan yang sudah ditentukan.
Terkait dengan topik main game, salah satu hal yang akhir-akhir ini begitu booming adalah profesi pro player – istilah ini untuk melabeli seseorang yang mendedikasikan waktunya khusus untuk bermain game dan berkompetisi di taraf nasional serta internasional.
“Apa sih yang bisa didapatkan dari main game” – ujar mereka yang belum tahu.
“Banyak sekali, dari ketenaran sampai uang dengan nominal fantastis…” ucap mereka yang sudah tahu.
Industri game – baik mobile, console, atau bahkan PC – berkembang begitu pesat. Nilai komersilnya begitu besar. Prize pool jadi salah satu incaran pro player.
Eh, eh, sudah sepanjang ini tapi PakDe Min belum menyapa Parents semua ya? Maaf ya. Hai hai Parents! Apa kabar semuanya? Semoga selalu baik-baik saja dan segala urusan selalu diperlancar ya.
Parents, dari prolog di atas – sudah diketahui bersama bahwa bahasan kali ini akan mengulas tentang bermain game, kecanduan dan sampai berbohong.
Anak berbohong karena main game?
Betul, Parents. Anak ternyata sampai berbohong demi permainan game-nya. Jelas hal ini sudah tidak sehat sama sekali. Walau diprediksi kalau bermain game juga mempunyai masa depan atau karir, tetapi jika sampai kecanduan, hal ini adalah hal yang berbeda.
Tapi, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita tahu kalau anak sudah kecanduan main game?
Parents, berbohong adalah salah satunya. Jika kita sudah mengetahui kalau anak berbohong atau berkata tidak benar dan terkesan menutupi sesuatu – terlebih menutupi main game nya tersebut – maka itulah tanda pertama kalau anak sudah kencanduan main game.
Lalu, apa lagi ya Parents?
Berikut tanda-tandanya Parents:
Sangat Emosional Saat Harus Berpisah Dengan Game-nya
Emosional itu bukan hanya marah-marah saja yang kelihatan Parents, tetapi juga emosi seperti cemas, sedih, kecewa dan lainnya. Nah, kalau anak sudah begitu emosional ketika dipisahkan dari game-nya – ini juga pertanda kalau mereka sudah kecanduan.
Dikutip dari Institute for Family Studies, jika anak marah, tersinggung, dan cemas – Parents bisa mulai berkonsultasi dengan ahli atau expert untuk mendapatkan penanganan untuk anak yang tepat.
Sudah Tidak Tahu Ada Batasan Waktu
Jika masih bisa dipisahkan, berarti anak tersebut belum kecanduan. Namun jika sudah tidak bisa dipisahkan dan tidak tahu lagi ada batasan waktu yang perlu dihargai dan dihormati. Bisa saja sepanjang malam, atau tiap waktu – anak bermain game.
Bahkan, di tingkat lebih krusialnya lagi – kalau anak tetap bisa bermain game dan mereka menikmatinya padahal tengah sedang ada dalam masalah. Misalnya, anak di rumah saat orang tuanya sedang berdiskusi tentang sebuah masalah, tetapi anak malah santai saja bermain game.
Secara singkat, tingkat kepedulian anak sudah semakin tipis, sama seperti pemahamannya dia soal waktu. Waktu yang mungkin anak tahu hanya main game saja – dan mereka akan marah ketika coba dipisahkan dari peralatan mainnya.
Bayar In-App-Purchase Berlebihan
Parents – sekarang ini, main game tidaklah sulit. Walau memang gamenya benar-benar sulit, tapi kita bisa pakai joki atau bayar orang untuk yang main karakter kita di game tersebut. Istilahnya pay to win.
Selain itu, produser game juga tidak kalah cerdik. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mereka akan menawarkan in-app purchase di mana hal ini bisa dibungkus dalam bentuk skin, avatar, atau bentuk lainnya.
Biasanya, harga di awal akan dikasih murah saja Parents. Tetapi, lambat laun, jika sudah sering membeli, harga akan dimainkan dan jika kita sebagai orang tua tidak mengawasi hal ini dan anak main beli-beli saja, khawatir akan terjadi pembengkakan biaya Parents.
Kan tidak lucu ya kalau tiba-tiba ada tagihan membludak tetapi ternyata hanya untuk membeli in-app purchase game saja.
Nah, seperti itu Parents – kalau kita sudah melihat tanda-tanda ini di anak kita. Segera didiskusikan ya Parents. Jika misalnya sudah didiskusikan tetapi tidak menemukan solusi, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli.