Isu sosial akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan ya, Parents. Mulai dari isu perundungan atau bullying, sampai beberapa kejadian physical-verbal abusive yang marak terjadi di daerah-daerah. Duh, cukup mengkhawatirkan, ya. Huhu.
Hai hai Parents! Semoga hari ini menyenangkan dan sehat-sehat saja, ya!
Kadang kita berpikir bahwa apa sih yang membuat semua hal ini terjadi, misalnya di isu perundungan atau bullying – kita mencari apa yang menjadi dasar hal-hal ini terjadi dan akhirnya mengakar begitu saja.
Sebagai orang tua, mengantarkan anak kita ke instansi pendidikan tentu mempunyai harapan bahwa mereka akan menjadi cerdas secara kognitif dan bahkan secara spiritual. Hal ini terkait beberapa instansi pendidikan memiliki sistem didik yang berdasarkan agama, seperti pesantren, contohnya.
Tapi, apa jadinya jika akhirnya ada kabar yang tidak mengenakan, ya. Huhu.
Nah, sudah sempat sedikit disinggung bahwasanya kecerdasan itu sifatnya tidak hanya kognitif saja, tetapi juga spiritual.
Spiritual dalam diri manusia pada dasarnya sudah menempel erat di setiap individu. Hanya saja, hal ini perlu digali dengan cara yang tepat, sehingga bisa digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.
Sebentar Parents, sepertinya pertanyaan kenapa kecerdasan spiritual itu penting digali, mesti dijawab di awal bahasan ini, ya.
Secara umum, kecerdasan spiritual tidak melulu terkait dengan agama atau hal sejenisnya. Kecerdasan spiritual lebih mengarah ke sebuah kecerdasan atau kemampuan individu dalam memecahkan persoalan makna kehidupan, mampu untuk mengidentifikasi persoalan hidup yang bersifat keduniaan dan ketuhanan.
Lalu, kenapa kecerdasan spiritual ini begitu penting, sama halnya dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional?
Jadi begini, Parents. Jika melihat definisi kecerdasan intelektual, di mana artinya individu bisa menyelesaikan masalah berbasis ilmu pengetahuan, lalu kecerdasan emosional artinya individu bisa dan mampu meregulasi rasa emosi atau rasa lain yang ada di dalam dirinya – dua kecerdasan ini mesti diseimbangkan dengan kecerdasan spiritual.
Sehingga, kecerdasan spiritual bisa juga diartikan sebagai kemampuan memahami dan mengolah hidup berbasiskan ketuhanan dan seluruh kaidah-kaidahnya. Dengan harapan, individu yang bisa menguasai kecerdasan spiritual dengan tepat, maka hidupnya akan tersusun dengan prinsip-prinsip yang baik.
Kecerdasan Spiritual dan Nilai-Nilainya
Parents, untuk memahami kecerdasan spiritual seperti apa – maka, penting buat kita untuk mengetahui nilai-nilainya juga.
Nilai-nilai spiritual yang dimaksud seperti: kebenaran, kejujuran, kesederhanaan, kepedulian, kerja sama, kebebasan, kedamaian, cinta, pengertian, amal baik, tanggung jawab, tenggang rasa, kebersihan dan kerendahan hati, kesatuan, keteguhan, kesabaran, sampai ikhlas.
Masih banyak lagi turunan nilai-nilai spiritual yang bisa diketahui ya, Parents. Tapi, yang sudah disebutkan di atas adalah beberapanya yang fundamental.
Nah, dari berbagai nilai-nilai spiritual yang ada, satu hal yang penting mengerucut untuk individu yang membangun kecerdasan spiritual adalah moral.
Semua hal tersebut akan membentuk moral, Parents. Dengan harapan, individu yang mempunyai moral, tentu akan berhati-hati sebelum bertindak atau bahkan sebelum mengucap. Sehingga, prinsip seperti ini bisa meminimalisir risiko-risiko yang mengarah ke isu sosial yang sudah dijelaskan di atas sebelumnya.
Sekarang kita sudah paham ya Parents kalau kecerdasan spiritual itu penting sekali untuk diterapkan, terlebih ke anak kita sejak dini!
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara mengajarkannya ke anak kita, ya?
Dari nilai-nilai yang sudah disebutkan sebelumnya – sebenarnya, bisa kita ajarkan dengan mudah ke anak, lho. Misal, menerapkan kejujuran – ini fundamental ya Parents, di mana kita bisa berdiskusi dengan anak untuk setidaknya menanyakan apa perasaannya di saat itu.
Bisa jujur dengan perasaan, itu artinya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual tengah bertemu titik tengahnya, Parents.
Tidak mudah menjustifikasi apa kelakuan anak juga menjadi salah satu cara yang penting untuk menerapkan kecerdasan spiritual, lho.
Satu hal yang paling penting adalah menjadi contoh ya, Parents. Momennya sebentar lagi dapat nih – bulan Ramadan bisa sekali jadi momen kita untuk mempelajari bersama bagaimana kecerdasan spiritual begitu penting untuk dikuasai.