Jepang kerap menjadi negara yang dijadikan contoh dalam banyak hal, termasuk soal gaya parenting. Ternyata, negara sakura ini punya pola asuh yang positif, khas, dan bisa kita terapkan dalam merawat si Kecil.
Salah satu yang menarik, kebanyakan anak-anak Jepang gak menangis atau tantrum di publik. Selain itu, anak Jepang juga dikenal dengan kemandirian dan disiplinnya. Apa sih pola asuh yang diterapkan? Berikut lima gaya parenting khas orang tua Jepang yang bisa kita pelajari.
Membangun hubungan yang erat dengan si Kecil
Hubungan orang tua dan anak yang sangat dekat, orang tua pun merawat, mendidik, dan membesarkan anak dengan kasih sayang. Dalam hubungan ini orang tua dan anak ada hak dan kewajiban.
Jadi bukan anak saja yang harus memenuhi hak dan kewajiban pada orang tuanya, tapi juga sebaliknya. Artinya saling menghargai dan menyayangi. Misalnya, orang tua dan anak bisa saling mengutarakan pendapat dan menjadi pendengar yang baik.
Orang tua menjadi panutan yang baik untuk anak
Banyak yang bilang bahwa orang tua adalah role model pertama bagi anak. Dan itu benar adanya, anak lebih mudah mengikuti tindakan yang dilakukan ayah dan ibu ketimbang hanya mendengarkan nasihatnya.
Melakukan sesuatu dengan cara yang baik sama seperti memberikan contoh kedisiplinan pada anak. Cara melakukannya adalah membersamai anak melakukan sesuatu dibanding hanya memerintahkannya. Misal, mengajak mencuci piring, membersihkan mainan bersama, atau membaca buku di depan anak.
Menghargai perasaan anak
Orang tua di Jepang sangat menghargai emosi serta perasaan anak-anak mereka. Mengenal emosi dan mengajarkan anak cara menghadapi perasaannya, membentuk jati diri yang positif. Ini akan membuat si Kecil merasa berharga sekaligus membangun rasa percaya diri, karena setiap manusia memiliki perkembangan emosi masing-masing.
Menanamkan sifat saling menghargai sedari kecil
Anak dibiasakan untuk gak memandang status dan jabatan setiap orang, dengan begitu anak mempunyai sopan santun dan bisa menghargai orang lain. Misalnya saja, menu makan siang di sekolah disamaratakan, jadi gak ada yang membawa bekal dari rumah, sehingga ini menumbuhkan kesetaraan.
Menegur anak di tempat yang tepat
Orang tua di Jepang gak pernah memarahi atau menegur anaknya di depan umum. Mereka lebih memilih mengoreksi perilaku anak di tempat tertutup atau terjaga privasinya. Cara ini membuat anak memahami teguran orang tuanya, bukan merasa malu karena dimarahi di depan umum.
Dari semua itu, adakah gaya parenting yang sudah Parents terapkan? Ada banyak gaya pengasuhan yang bisa kita terapkan ke si Kecil, pilihlah yang dirasa sesuai dan cocok dengan diri kita dan anak. Terpenting, kita terus belajar untuk menghindari dampak buruk dari kesalahan pengasuhan.