Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan membesarkan anak. Meskipun kita menyadari gak ada orang tua yang sempurna, namun kita perlu memahami kesalahan orang tua yang bisa saja kita lakukan secara sadar ataupun tidak.
Ya, bagaimanapun orang tua hanya manusia biasa. Terkadang tanpa disadari perbuatan kita dapat mengundang sikap buruk anak pula. Jangan sampai ketika sikap orang tua berdampak negatif pada anak, kita hanya menyalahkan dan menghardik anak.
Berikut kesalahan yang kerap dilakukan orang tua pada anak. Yuk, kita pahami dan hindari sikap buruk ini sebagai orang tua.
Membandingkan anak dengan orang lain
Sering kali orang tua membandingkan anaknya dengan orang lain, walaupun tujuannya untuk memberi anak semangat dan termotivasi berbuat hal baik. Kenyataannya, sikap ini hanya membuat anak menjadi kecil hati merasa usahanya untuk lebih baik gak dihargai, bahkan merasa dirinya gak berharga.
Kondisi itu membuat anak ingin membenci orang tua, bahkan dia juga bisa membenci orang yang dibandingkan tersebut.
Mencintai dengan syarat
Kerap kali orang tua menanamkan sifat bahwa anak harus memenuhi syarat-syarat agar disayang orang tuanya. Misal, harus menjadi anak yang rajin, pintar dan penurut supaya mendapat kasih sayang dan dibanggakan.
Padahal orang tua harus menyayangi anak sepenuh hati apapun kelebihan dan kekurangan anak. Biasanya anak akan menurut saja lama-kelamaan ia akan menahan emosi dan akan meluapkan emosi itu dengan banyak cara seperti melawan, gak peduli, dsb.
Membongkar aib anak di hadapan orang lain
Ketika berkumpul bersama agar suasana terasa asik, maka dimulailah membahas berbagai topik, termasuk yang lucu. Terlontarlah obrolan yang sesungguhnya itu aib, seperti manusia pada umumnya anak juga memiliki perasaan dan akal untuk memproses mana candaan yang lucu atau mengolok-olok.
“Haduhh, anak ku kalau di rumah susah banget mandinya, cuma sehari sekali sampai bau badannya. Jadi sering tutup idung tiap di rumah kalau ada dia.” Tentunya ungkapan ini membuat anak malu dan merasa terkucilkan.
Menghancurkan perasaan atau kepercayaan diri anak
Mengucapkan kalimat buru pada anak dapat menyebabkan kepercayaan dirinya hancur. Efeknya bisa bertahan sampai dewasa, anak menjadi merasa gak dicintai, gak memahami harga dirinya, sampai menarik diri dari lingkungan sosial.
Suka melarang tanpa sebab
Ketika anak bertanya, mungkin kita menganggapnya sebagai anak yang suka menantang, maka hindari mematikan nalar kritis anak saat ia mempertanyakan alasan dari hal yang dilarang. Usahakan kita menjelaskan sebab dan akibatnya, atau dengan senang hati menjawab pertanyaan anak.
“Adik, nonton gadget-nya gak boleh lama-lama, nanti matanya sakit. Kamu harus main di luar supaya badannya tetap aktif dan belajar hal baru.”
Memberikan ancaman
Hindari memberikan ancaman pada anak agar menuruti perintah orang tua. Cara ini sama sekali gak memberikan dampak positif pada perkembangan anak. Anak yang sering diancam malah terbiasa diancam dulu baru mau melakukan sesuatu, ini gak membuat anak percaya diri dan bertanggung jawab.
Menghina anak
Mungkin saja, orang tua berperilaku demikian agar anak merasa kapok berbuat salah, tapi ini cara yang keliru. Anak hanya menjadi kecil hati, sehingg kesulitan membina anak yang baik karena hatinya sudah hancur terlebih dulu.
Parents, jangan sampai kita menelantarkan anak, mencaci -maki, sampai memberi informasi yang salah. Misalnya mengatakan bahwa anak lelaki gak boleh menangis, tentu saja itu informasi yang salah. Lelaki boleh menangis justru kalau menahan nangis akan memberi dampak negatif pada kesehatan jiwa.
Yuk, kita sama-sama berusaha memberikan yang terbaik untuk diri kita sebagai orang tua dan si Kecil.