Parents, kualitas udara merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan. Masalahnya polusi udara di Jakarta pada 2022 hampir delapan kali di atas pedoman World Health Organization (WHO), masih banyak yang belum menyadari bahwa polusi udara di dalam ruangan juga berpengaruh.
Anak-anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terdampak polusi udara. Menurut dr. Farhan Zubedi, terdapat bahaya laten dari partikel PM2.5 terhadap kesehatan anak-anak, salah satunya yang paling sering ditemui adalah peningkatan gejala asma, influenza, ADHD, dan juga obesitas pada anak.
“Pentingnya memiliki kualitas udara yang baik, terutama di mana anak menghabiskan banyak waktunya seperti kelas, perpustakaan, dan kamar tidur, wajib diperhatikan oleh para guru dan orang tua. Ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak terutama kemampuan kognitifnya,” jelas dr. Farhan.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Nafas Indonesia sebuah startup Indonesia yang berfokus pada isu lingkungan dan kesehatan, secara resmi memperkenalkan Clean Air Zone merupakan ekosistem terintegrasi berbasis data yang mampu menjaga dan mengidentifikasi polusi udara.
Ekosistem ini mulai digunakan pada fasilitas umum salah satunya sekolah anak. Mighty Minds Preschool menjadi sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan ekosistem itu dengan data kualitas udara real-time untuk menjamin kesehatan udara di dalam ruangan.
“Sebagai seorang Ayah, saya memahami pentingnya lingkungan sehat untuk anak, termasuk kualitas udara. Ekosistem seperti Clean Air Zone jadi salah satu langkah mudah untuk menjamin kualitas udara sehat dalam ruangan melalui penggunaan data real-time, analisa, dan sistem terautomasi yang transparan. Memungkinkan udara sehat tanpa mikir,” ucap Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia
Bagi Mighty Minds, memerhatikan udara menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga lingkungan. Sebab dampak negatif dari udara yang buruk dapat mengganggu pertumbuhan serta proses belajar anak.
“Kami memahami pentingnya kualitas udara yang baik di dalam maupun luar ruang kelas bagi pertumbuhan anak. Guna memastikan mereka tumbuh dengan baik, kami bangga dapat bekerja sama dengan Nafas untuk menyediakan ruang belajar di dalam dan luar ruangan yang aman dan sehat melalui sistem integrasi dari Clean Air Zone selama enam bulan terakhir,” tutur Lillie Kurniawan, Co-Founder Mighty Minds.
Kebijakan ini menggunakan data dari aplikasi Nafas yang akan menunjukkan kualitas udara secara real-time. Apabila perangkat mengidentifikasi udara di luar ruangan sebagai “Tidak Sehat” (tingkat PM2.5 > 55µg/m3) maka para siswa akan tetap melanjutkan aktivitasnya di dalam ruangan.