Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak. Ironisnya pelecehan pada anak itu bisa saja terjadi di ruang publik, sekolah, bahkan di rumah yang seharusnya menjadi ruang aman untuk anak.
Realitanya kita gak bisa selalu berada di samping anak untuk menjaganya. Seiring bertambahnya usia anak, dia diharuskan mandiri dan diharapkan mampu menjaga dirinya sendiri.
Maka itu sedari dini kita berikan bekal pendidikan seksual pada anak. Dilansir dari webclass parenting Good Enough Parents ‘Pendidikan Seksual Anak Usia 0-8 Tahun’, berikut ini cara mencegah pelecehan seksual pada anak yang perlu kita terapkan.
Membuat anak menghargai tubuhnya
Buatlah anak menghargai tubuhnya dengan memberitahu anak cara merawat diri termasuk mengajarkan cara membersihkan alat kelaminnya.
Satu hal yang gak kalah penting, membantu anak menjaga batasan tubuhnya. Terkadang ketika bertemu dengan keluarga dekat ada saja yang ingin memeluk atau mencium anak, bila itu membuat anak tidak nyaman, bantulah anak untuk menolaknya.
Hal itu mengajarkan anak bahwa ada cara lain untuk menunjukan rasa kasih sayang seperti tersenyum, bersalaman, melambaikan tangan, atau melakukan tos. Sikap ini membuat anak paham bahwa siapapun yang menyentuh tubuhnya harus dengan seizinnya.
Orang tua memiliki relasi yang hangat dengan anak
Anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tuanya mengerti bagaimana lingkungan yang sehat dan hubungan yang positif dengan orang lain, seperti teman, sahabat, ataupun pasangan hidupnya kelak.
Buatlah anak merasa nyaman untuk terbuka pada orang tuanya. Dengan kondisi ini, anak memahami bahwa hubungan yang baik itu tidak merugikan apalagi sampai melecehkan. Ketika anak mengalami situasi yang buruk ataupun ada ancaman, mereka mampu mengatakan kepada orang tuanya, karena mereka merasa bahwa orang tua adalah tempat ternyaman untuk mengadu.
Bayangkan kalau hubungan kita dengan anak berjarak dan cukup kaku, anak akan berusaha menutupi apapun yang dialaminya agar tidak dihukum ataupun dimarahi orang tuanya.
Anak-anak memaknai hubungan pertemanan dengan sehat
Pelaku pelecehan seksual bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan orang terdekat seperti keluarga ataupun teman. Kenalkan pada anak bawah relasi pertemanan itu menyenangkan, saling mendukung, saling belajar, dan menghargai. Dengan begitu anak memahami kondisi yang seharusnya dialami ketika memiliki hubungan pertemanan.
Anak dibekali keterampilan komunikasi
Ajarkan anak untuk mampu menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Anak harus bisa berani dalam mengutarakan sesuatu. Misalnya mengambil keputusan dengan mengatakan tidak, menyampaikan keingintahuannya mengenai seksual, seperti kenapa tubuh perempuan dan lelaki berbeda.
Parents, pada umumnya pelaku pelecehan seksual menghindari anak-anak yang memahami batasan tubuh dan peka terhadap tanda-tanda terjadinya pelecehan. Maka, mulai sekarang jangan lagi anggap tabu pendidikan seksual pada anak, ya.