Parents, susah ya jadi orang tua yang sabar seperti peri. Rasanya sering banget keceplosan marah dan membentak anak, padahal kepinginnya bisa super sabar dan gak ada drama.
Yah, begitulah kenyataannya. Ada aja rintangannya dalam mengasuh anak. rasanya kayak susah banget buat jadi orang tua yang lembut dan super sabar.
Lantas, pernah terpikir gak, kalau hilang kesabaran ini penyebabnya dari diri sendiri? Jadi gak selalu karena sikap anak yang bikin kita emosi dan hilang kendali.
Menurut penjelasan Co-Founder Good Enough Parents, Pritta Tyas, M.Psi, ada tigal penyebab yang bikin kita gampang hilang kesabaran saat mengasuh anak, yaitu..
Standar kita terlalu tinggi untuk sabar
Sering dengar istilah ‘low your expectation’? Nah, kayak yang tadi sempat disinggung, rasanya kita pengin jadi orang tua yang seperti peri. Gak pernah marah dan selalu lembut nada bicaranya. Jadi kita baru merasa berhasil sabar kalau udah sama sekali gak marah sama anak.
Kenyataannya, bicara dengan nada tegas dan menunjukkan kita marah itupun sudah termasuk sabar. Asalkan, marahnya gak berteriak dan sampai melakukan kekerasan, ya.
Menolak dan berusaha menekan emosi kita
Seola-olah isi pikiran dan perasaan kita itu; gak boleh marah, harus selalu bisa memahami anak, harus selalu bisa sabar. Emosi yang kita rasakan sebenarnya itu selalu dipendam dan ditahan.
Pada akhirnya itu membuat kita semakin lelah dan stres. Seharusnya kita memvalidasi emosi apapun yang kita rasakan termasuk rasa marah.
Ketika kita merasakan perasaan negatif, cobalah untuk mengucapkan ini pada diri sendiri. “Kamu boleh merasa marah, semua emosi itu valid. Yuk, kita berlatih dengan marah yang sehat.”
Gak punya waktu transisi dan jeda antar kegiatan
Gak ada waktu jeda untuk menyadari dan mengelola energi sebelum bersama anak. Misalnya, selesai kerja, tensi tinggi, anak rewel minta ditemenin. Dampaknya, saat bersama anak kita gak dalam kondisi sadar dan utuh.
Hmm..Relate gak nih, Parents? Apalagi kalau habis marah itu ngerasa bersalah banget sama anak. Untuk mengatasi kondisi negatif dalam diri kita, dibutuhkan latihan dan belajar untuk terampil dalam mengelola emosi. Anak itu peniru yang ulung, kemampuan kita mengontrol emosi akan ditiru si Kecil, lho.
Semoga dengan tahu penyebabnya ini, kita gak lagi merasa gagal sabar, ya. Semangat!