Biasanya deep talk itu dilakuin sama pasangan, kali ini kasih waktu si Kecil untuk bisa ngelakuin deep talk sama kita, orang tuanya. Pembahasannya bisa apa aja gak harus topik berat-berat yang penting kedekatan dan keterbukaan anak sama kita.
Sering mengajak anak ngobrol bisa membuatnya merasa dihargai dan dicintai oleh orang tuanya. Di sini kita juga menjadi pendengar aktif ya, bukan pasif. Biasanya ungkapan anak suka ada aja yang ‘mengejutkan’, disinilah kita berusaha untuk gak menghakimi anak.
Namanya juga deep talk kita bisa ngomong apa aja tentang masa depan, hal yang lagi dirasain dan dipertanyakan, atau hanya cerita tentang hari ini. Itu semua terserah si Kecil mau mengarah ke topik yang mana.
Untuk mengawali kebiasaan deep talk sama anak, Bumin ada beberapa ide topik yang bisa menjadi awal pembicaraan. Yuks, simak!
Kalau misalnya kamu jadi hewan, kamu mau jadi hewan apa?
Yess, anak itu punya imajinasi yang tinggi. Dia bisa membayangkan dirinya jadi apa aja. Mulai dari pertanyaan ini bisa berkembang menjadi alasan yang melatarbelakangi anak. Dari situ kita juga dapat melihat cara pikir anak.
“Aku mau jadi kucing karena kucing itu lembut, suka tidur, Aku suka jadi kucing bisa tidur seharian dan disenangi banyak orang.”
Apa sih bagian gak enaknya jadi anak kecil?
Hmm.. menurut kita anak-anak itu bahagia dan senang-senang aja sama kehidupannya. Sebenarnya bisa jadi ada hal yang bikin mereka gak nyaman lho, setiap usia punya tanggung jawabnya masing-masing. Pasti ada aja yang bikin mereka gak enak jadi anak kecil. Kepo, kan?
“Gak enaknya jadi anak kecil kalau kemana-mana harus izin sama ayah-ibu. Kalau udah besar kayak ayah-ibu aku gak perlu izin lagi, bisa main dan pergi kemana aja.”
Apa yang kamu senangi dari guru kamu?
Dalam keseharian mungkin anak banyak menjalankan aktivitas di sekolah, walaupun terkadang ada muncul rasa bosan juga dan itu wajar. Di balik itu, pasti ada hal-hal yang disenangi anak dari gurunya yang bikin dia mau mengikuti arahan guru.
“Aku suka guru kesenian. Aku bisa bernyanyi terus bikin karya dan aku suka bangga sama hasilku sendiri. Gurunya gak pernah kasih nilai jelek, dia kasih tahu aku gimana cara mewarnai yang benar.”
Menurut kamu apa cara terbaik dalam menghadapi bullying?
Penting lbuat kita bertanya atau bertukar pendapat tentang bullying sama anak. Kita perlu tahu apa sih pemahaman anak mengenai sikap negatif ini? Apakah anak malah pro atau kontra? Atau bisa juga gak memahami tentang isu bullying ini. Terbukalah terhadap pendapat anak dan tetap memberikan masukan dengan cara yang luwes.
“Bully itu gak boleh, kata ibu gak boleh, kata ayah juga, jadi gak boleh aja.”
Siapa orang yang pengin banget kamu temui?
Bisa aja anak punya crush, idola, atau tokoh yang sebenarnya dia suka dan ingin temui. Kita bisa sekali mengembangkan topik ini dengan bertanya lebih lanjut. Kenapa kamu suka sama dia? Kenapa dia bisa jadi idola kamu?
“Aku pengin ketemu Spiderman terus bersahabat sama dia, nanti aku dibantu.”
Seru ‘kan topik deep talk sama si Kecil, kadang yang dibahas itu gak harus selalu hal menyenangkan, kejadian sedih atau curhatan yang ingin disampaikan anak juga bisa menjadi topik deep talk.
Yuk, kita mulai kebiasaan ini. Tujuannya agar anak mudah terbuka dengan orang tuanya, kita juga dapat mengenal dan mengetahu apa isi pikiran dan perasaan si Kecil.