Menjelang akhir tahun, kabar menyedihkan soal PHK masih menerpa para pekerja. Kehilangan pekerjaan di tengah sulitnya kondisi ekonomi menjadi ‘bencana’ tersendiri. Merasa terpuruk, kecewa, stres setelah PHK sangat wajar sekali dialami.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja dari Januari hingga September 2022, jumlah kasus PHK tercatat 10.765 orang. Semakin terus berjalan ke penghujung tahun, semakin bertambah kabar pemberhentian kerja dari banyak sekian perusahaan.
Peluang mendapat pekerjaan pun sulit didapatkan. Jika kondisi ini gak segera kita tangani, maka stres yang muncul berisiko menimbulkan masalah kesehatan mental. Mari kita ketahui cara mengatasi stres setelah mengalami PHK dilansir jurnal kesehatan mental Berkeley University.
Memberikan waktu pada diri sendiri
Tenangkan diri dengan menyendiri terlebih dahulu. Apa yang telah terjadi, reaksi apa yang timbul dari diri kita, sekaligus menyiapkan diri untuk menyampaikan kabar buruk ini pada orang terdekat. Keluarkan emosi yang kita rasakan sampai diri kita bisa merasa tenang dan mulai menerima situasi ini.
Gak perlu merasa malu
Stigma yang melekat pada kehilangan pekerjaan adalah kondisi ekonomi yang menurun, bahkan dianggap kurang memiliki performa yang baik. Percayalah, setiap orang pasti mengalami titik terendah, kegagalan bukan akhir dari segalanya justru menjadi pembelajaran baru. Kita harus yakin bahwa semuanya akan kembali baik karena badai pasti berlalu.
Memberitahu keluarga dan sahabat
Membuka diri pada mereka yang peduli dengan kita. Dengan begitu kita akan segera mendapat dukungan dari orang terpenting dalam hidup, gak menutup kemungkinan keluarga ataupun pasangan bisa menjadi sumber informasi pekerjaan. Penting sekali dukungan dari orang yang kita cintai untuk bisa kembali bangkit.
Menjaga komunikasi dengan orang terdekat
Rasanya pasti stres dan ingin terus menyendiri atau marah, namun sampai kapan? Cobalah pelan-pelan untuk lebih dekat dengan keluarga, mungkin biasanya kita sibuk seharian bekerja, kali ini cobalah ambil sisi positif dengan memberi banyak waktu pada keluarga.
Saling memberikan respons positif, membahas kondisi keluarga dan diri sendiri, serta membicarakan perubahan yang terjadi setelah kehilangan pekerjaan.
Kehilangan pekerjaan hanya mundur sementara waktu
Kita perlu punya pikiran positif terhadap apa yang terjadi pada kita. Hindari membandingkan diri kita dengan orang lain, keberhasilan dalam usaha apapun gak didapatkan dengan instan dan pasti ada hambatan, kegagalan bukan akhir dunia.
Cobalah berpikir lebih positif, kita bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa kita bisa menangani ini selangkah demi selangkah.
Bergabung dengan grup job-seeker
Setelah merasakan kesedihan mendalam, mendapat dukungan dari orang terdekat, dan berdamai dengan keadaan, maka saatnya kita untuk move on. Kembali bangkit dan bergerak demi pekerjaan yang baru.
Kita bisa mulai join grup Whatsapp yang menginformasikan lowongan pekerjaan, bisa juga dengan aktif di Linkedin, dan aktif dalam kegiatan profesional untuk meluaskan jaringan agar mendapat informasi loker lebih luas.
Semoga yang hilang digantikan dengan lebih baik, ya 🙂 tetap semangat dan jangan menyerah. Berikan diri kita waktu untuk berduka agar bisa lebih kuat untuk bangkit. Come back stronger!