Parents, gak semua pasangan bisa merasakan hubungan yang bahagia, sebagian dari mereka bahkan mengalami gangguan kesehatan mental akibat hubungan toksik. Apakah Parents pernah menjadi salah satunya?
Menjalin hubungan spesial dengan orang yang kita sayangi, namun diperlakukan tidak menyenangkan tentu sangat menyakitkan. Hasilnya kita berpotensi mengalami depresi, trauma, rendah diri, kurang percaya diri, dan perasaan buruk lainnya.
Belajarlah untuk selalu mencintai diri sendiri sebelum menjalin hubungan dengan orang lain. Berbeda pendapat, terjadinya perselisihan itu sangat wajar dalam hubungan, asalkan itu gak menyakitkan kita secara fisik maupun psikis.
Dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, berikut ini cara merawat kesehatan mental dalam menjalin hubungan melansir berbagai sumber. Hal ini perlu diketahui agar kita bisa segera terhindar dari hubungan yang merusak diri sendiri.
Membangun komunikasi yang positif
Maukah kita dan pasangan belajar membangun komunikasi yang baik, tanpa harus membentak bahkan memaki? Bisakah diri kita menyampaikan perasaan dengan baik juga?
Komunikasi yang sehat menandakan bahwa kita dan pasangan merasa nyaman untuk berbicara jujur. Entah itu tentang hal baik atau buruk, kita gak takut merasa dihakimi, atau gak diakui atas segala hal yang diungkapkan.
Ketika ada hal yang kurang nyaman, kita dan pasangan bisa berusaha menyampaikannya dengan baik. Bagi sebagian orang, terbuka terhadap perasaannya adalah hal yang sulit, tapi gak masalah kalau kita mau saling belajar 🙂
Tetap bisa menjadi pribadi yang mandiri
Hubungan yang posesif selalu dikuntit, diatur, dan merasa bergantung, secara gak sadar ini dapat membuat kita stres karena ruang gerak yang terbatas. Hindarilah gaya hubungan seperti ini, setiap orang perlu kemandirian dan ruang bebas untuk dirinya.
Meskipun sedang dalam suatu ikatan hubungan, kita dan pasangan tetap bisa bebas mengejar cita-cita, melakukan kegiatan yang disukai, dan mengaktualisasi diri.
Saling memberikan dukungan
Pasangan bisa mendukung kita dalam melakukan hal-hal positif, selalu menemani kita di saat sedih maupun senang, begitupun sebaliknya.
Di saat situasi buruk menerpa, kita dan pasangan bisa saling dukung untuk bangkit. Setiap masalah yang muncul bisa diselesaikan dengan baik, meskipun muncul adu argumen tapi tetap dalam batas wajar.
Memberikan pujian hingga kritik yang membangun
Hubungan yang membuat mental kita terjaga adalah bisa memberikan afeksi yang positif. Bukan juga yang selalu melontarkan pujian di saat kita melakukan kesalahan, justru itu membuat kita terjebak dalam hal yang sebenarnya negatif.
Kita dan pasangan bisa saling memberikan kritik membangun untuk menjadi pribadi yang lebih baik, karena hubungan yang buruk mampu membuat kita membenci diri sendiri.
Mampu bersikap asertif terhadap pasangan
Mencintai pasangan bukan berarti kita gak bisa mengatakan ‘tidak’, bukan berarti kita harus memenuhi keinginannya meski itu membuat kita gak nyaman. Setiap perasaan, emosi, dan masalah bisa kita sampaikan ke pasangan tanpa bermaksud menyerang.
Di posisi ini pasangan memberikan kita ruang untuk terbuka terhadap pendapat dan perasaan yang kita rasakan. Mau mencari solusi dan jalan keluar bersama untuk win-win solution.
Sudahkah hubungan kita menerapkan hal seperti yang disebutkan? Memang gak ada hubungan yang sempurna, tapi untuk membangun hubungan yang baik diperlukan usaha dari kedua belah pihak.
Hubungan yang mengintimidasi, mengekang, dan kerap melontarkan ucapan negatif hanya akan membuat diri kita merasa gak berharga. Mulai sekarang, pilihlah hubungan yang membuat kita dan pasangan saling berkembang dan bisa menjaga kesehatan mental.