Ada banyak alasan hubungan seks bisa ngebosenin saat kita sudah menikah. Parents pernah merasakan hal itu juga? Memang kalau sudah menikah lama, apalagi udah di atas 10 tahun, maka akan muncul kejenuhan atau kebosanan, apalagi kalau pasangan udah gak sehangat dulu baik secara fisik maupun psikis.
Belum lagi, munculnya prioritas lain misalnya anak yang harus lebih diperhatikan, pekerjaan yang semakin meningkat, dan hal lainnya. Seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed menjelaskan lelaki yang sudah berusia di atas 45 tahun mulai mengalami penurunan hormon testosteron, ini berdampak pada penurunan gairah seksual dan fungsi ereksi.
Demikian pula pada perempuan yang memasuki masa perimenopause yang umumnya dimulai pada usia 30 sampai 40 tahun. Penurunan gairah seksual akan terasa kurang karena lubrikasi vagina yang mulai menurun, ini menyebabkan nyeri saat penetrasi sehingga gak menikmati hubungan seksual.
“Selain itu kejenuhan juga bisa dipicu oleh ketidakpuasan hubungan seksual selama menikah, misalnya istri gak pernah merasa orgasme atau suami mengalami disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Jadinya bercinta gak memuaskan lagi bagi keduanya,” jelas dr. Haekal.
Meski demikian, manusia memang punya daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal baru. Biasanya hal yang telah kita miliki dan nikmati dalam suatu periode akan kehilangan daya tariknya, contoh fisik dari pasangan.
Salah satu pihak gak bisa menjaga daya tarik fisiknya, misal mentang-mentang sudah punya pasangan jadi jarang berdandan dan merawat diri lagi. Kulit menjadi kusam, berat badan bertambah, gak peduli lagi sama kondisi fisiknya, ini dapat menurunkan minat atau ketertarikan seksual.
“Dampak semua ini kalau dibiarkan berpotensi mengganggu keharmonisan hubungan di antara kedua pihak,” katanya.
Dengan mengetahui penjelasan tersebut, kita jadi tahu nih, apa aja yang bisa diperbaiki dalam menjaga keharmonisan hubungan. Pastinya dengan tetap menjaga penampilan meski udah punya pasangan yang bucin banget, ya 😀
Kalau ternyata kita udah menjaga penampilan untuk pasangan, tapi tetap merasakan kerenggangan dalam berhubungan seksual, dr. Haekal menyarankan kita untuk melakukan beberapa hal berikut ini;
Buka diskusi
Gak mudah memulainya memang, apalagi pasangan bisa merasa denial dan merasa dihakimi karena dianggap gak bisa memuaskan. Oleh karena itu, lakukan afirmasi positif antara suami dan istri hargai hal baik yang sudah dilakukan selama ini. Lalu, validasi perasaan masing-masing mengenai kehidupan seksual yang dirasakan.
Bangun fantasi seksual masing-masing
Hadirkan pasangan dalam fantasi yang kita inginkan, ceritakan dan diskusikan fantasi tersebut dan upayakan untuk bisa diwujudkan. Misalnya suami berfantasi berhubungan seks dengan istrinya berpakaian kerja dan dilakukan di atas meja, atau istri berfantasi melakukan hubungan seksual di ruang tamu.
Lakukan eksplorasi seksual
Mencoba banyak posisi berhubungan seks atau suasana yang baru dan lebih bervariatif. Bila perlu bermain peran, misalnya suami berperan sebagai petugas yang ‘menilang’ istrinya lalu melakukan hubungan seksual.
Saling menguatkan untuk kualitas hubungan
Jalin komunikasi dengan baik untuk menjaga komitmen kedua pihak, jaga kesehatan termasuk penampilan fisik sehingga pasangan tetap tertarik secara seksual. Selalu sisihkan waktu berdua dengan pasangan dan bangun suasana romantis.
Parents, sudah terjawab ya alasan hubungan seks bisa menurun seiring bertambahnya usia pernikahan. Kita dan pasangan harus bekerja sama untuk saling mendapatkan kepuasan dan kenyamanan dalam berhubungan seksual, gak cuma itu aja sih tapi untuk membuat hubungan semakin harmonis.
Seandainya cara di atas tadi sudah dilakukan semuanya, tapi belum menghasilkan kepuasan yang diinginkan. Parents bisa melakukan konsultasi pada seksolog, bisa jadi ada kemungkinan pasangan atau diri kita mengalami gangguan seksual.